BIG [Completed] ✓

Bab Empat Puluh Enam

Dua bulan pun berlalu. Ini adalah dua hari yang dinanti Anya.

Hari ini, ia akan memperoleh buku nikahnya dengan Abi. Cincin pernikahan dibeli lagi, kali ini yang memakai cincin mereka berdua. Sebagai syarat untuk menikah ulang di depan penghulu. Tak ada perayaan apapun karena kemauan dari Anya dan Abi.

Anya duduk di sofa ruang tengah sambil terus memperhatikan buku nikahnya.

"Abi, aku update instagram ya?"

"Update apa? Buku nikah?"

Anya mengangguk mantap.

"Ya udah."

Anya kemudian foto buku nikah itu dengan keterangan 'SAH'. Ia mengunggah di akun sosial milik pribadinya dan milik Anyanya. Seketika sosial medianya ramai dengan berbagai pertanyaan dari orang-orang. Ada yang mengucapkan selamat, bahkan ada yang julid mengatakan mungkin saja Anya hamil duluan.

"Udah masuk akun gosip aja. Cepet ya?" Abi memeriksa sosial media miliknya.

"Julid pula, dikata Anya hamil duluan. Ada-ada aja orang sekarang."

"Mereka aja nggak tau kita nikah udah lama."

Abi merebahkan tubuhnya di sofa. Kepalanya berada di pangkuan Anya.

Anya mengelus rambut Abi. "Aku takut besok deh. Untung dikasih istirahat sehari. Udah gitu pas banget jadwal kita ke KUA."

"Besok pertama kalinya kamu nyanyi di depan orang banyak," kata Abi samil memejamkan matanya.

"Anya bisa nggak ya Bi?"

"Bisa. Temanya juga menyentuh hati. Kamu yakin?"

Anya mengangguk. "Aku mau nyadarin orang lain supaya nggak insecure. Semoga aja semua orang besok suka ya."

Anya mengerutkan kening begitu mendapat pesan dari seseorang di sosial medianya.

"Rachel?"

"Kenapa?" tanya Abi.

Anya membaca isi pesan dari Rachel.

Anya apa kabar? By the way, selamat ya atas pernikahan resmi kalian. Semoga langgeng sampai maut memisahkan. Gue juga tau, besok lo tampil di acara pensi kampus kan? Semangat ya. Lo harus berani! Lo harus pede. Karena lo adalah Anya!
Salam buat Abi ya. Semoga kalian bahagia selalu. Sampai ketemu lagi.

"Sejak kapan kamu deket sama Rachel?" tanya Abi sambil menyipitkan matanya.

"Nggak deket sih, biasa aja. Cuma aja kita udah baikan. Tapi tunggu deh, Rachel tau dari mana ya kalo Anya besok tampil? Aku kan nggak pernah update apa-apa."

Abi hanya tersenyum. Ia menenggelamkan wajahnya ke perut Anya. Rasa kantuknya mulai datang, kalau Anya mengelus rambutnya.

*****

Keesokan harinya.

Anya sedang berada di ruang make up. Acara sudah mulai berlangsung. Abi menemani Anya sebentar, sebelum meninggalkannya dan berdiri dengan penonton.

"Kok aku gugup ya?"

Abi memegang tangan Anya. "Anggep aja, kamu lagi cover lagu di rumah."

Anya menarik napas panjang. Ia tidak bisa terlalu banyak gerak, karena rambutnya sedang ditata sedemikian rupa.

"Abi mau kemana?" tanya Anya karena Abi tiba-tiba berdiri.

"Nyamperin anak-anak. Aku paling depan nonton kamu. Tenang aja."