Bab Sembilan Belas

1.8K 163 51
                                    

Abi menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa Rachel tahu ia berada di Bali?

Beberapa karyawannya memperhatikannya. Ya memang beberapa dari mereka mengenal Rachel. Terutama sang manager. Dan mereka juga tahu, Abi sudah menikah namun bukan dengan Rachel.

"Lo pasti bingung kenapa gue bisa disini. Iyakan?" tanya Rachel dengan senangnya.

"Siapa yang ngasih tau lo kalo gue disini?"

"Ketua kelas lo. Waktu lo keluar kelas, gue langsung nanya sama dia, lo mau pergi kemana. Soalnya gue denger sepintas lo mau ijin nggak masuk. Jadi gue flight kesini tadi jam 12 siang."

Abi mendesah berat. "Selalu aja lo kayak gini Chel."

"Surprise kan? Gue sengaja bikin kejutan. Lagian udah lama loh gue nggak kesini sama lo. Kalo dulu kan gue selalu diajak keluarga lo."

"Lo kenapa harus nyusul gue kesini?"

"Ya... Mau nyusul lo aja. Ajak gue jalan-jalan lagi disini. Boleh ya?" pintanya manja. Ia merangkul lengan Abi dan merengek seperti anak kecil.

"Abi. Please. Mau ya?"

"Terserahlah."

"Makasih ya Abi."

Rachel memeluk Abi dengan erat. Lalu bagaimana dengan Abi? Diam tanpa penolakan. Entah apa dan kenapa Abi bersikap seperti ini.

Sementara sang manager memperhatikan mereka dari dalam. Ia mengutak-atik ponselnya, untuk menghubungi seseorang.

"Halo Ibu Sinta, prediksi ibu memang benar. Rachel menyusul ke sini."

"Awasi mereka terus. Saya sudah bilang pada suami saya untuk tidak ikut campur. Saya titip Abi sama kamu."

"Baik Bu. Saya mengerti."

*****

Matahari mulai terbenam. Abi sedang duduk di pasir pantai sambil memperhatikan Rachel yang sedari tadi membiarkan ombak menyapu kakinya sambil berlari kecil. Tanpa sadar, senyumnya merekah melihat Rachel begitu senang saat ini.

Namun tetap saja, pikiran tentang Anya selalu mengikutinya. Ia berharap Anya yang ada di sini. Ia berharap Anya yang menemaninya!

"Heh bengong! Mikirin apa sih? Anya ya?" tanya Rachel yang baru saja duduk di sebelah Abi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bisa nggak selama gue disini, jangan mikirin Anya dulu Bi?"

Abi menghembuskan napasnya kasar. Ia beranjak dari duduknya.

"Udah waktunya makan malem. Gue laper. Lo mau ikut makan apa nggak?" tanya Abi.

"Mau!! Ih makasih Abi." Rachel menyusulnya dan merangkul lengan Abi. Mereka berjalan bersama menuju ke restoran.

Abi memilih untuk duduk di meja luar. Merasakan suasana hangat matahari terbenam, dengan semilir angin pantai yang menggelitik telinga.

Sementara Abi fokus dengan makanannya, Rachel dari tadi sibuk dengan foto segala macam yang ada disana. Terutama dinner-nya yang terlihat romantis. Tentu saja ia akan mempostingnya di instagram.

"Terakhir kali kita kayak gini udah lama banget. Sekarang kita disini lagi. Gue nggak nyangka! Besok kita jalan-jalan ya Abi? Boleh ya?"

"Hmm...," jawab Abi yang masih fokus pada makanannya.

"Jam berapa?"

"Gue ada kerjaan. Nggak tau selesai jam berapa."

"Yaudah gue tunggu sampe lo selesai deh. Pokoknya kita jalan-jalan ya!"

BIG [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang