[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.

48. let's talk.

Trek

Zea meletakkan segelas air hangat untuk suaminya, walaupun zea masih betah tidak mengajak jaehyun untuk berbicara sejak 2 hari lalu namun zea tidak bisa melupakan kewajibannya sebagai istri

Jaehyun mengalihkan fokusnya dari laptop miliknya "makasih sayang" ucap jaehyun seraya tersenyum, namun zea enggan menanggapinya.

Jaehyun mencekal pergelangan tangan zea saat wanita itu ingin pergi dari ruang kerjanya "saya tau kamu masih marah, tapi jangan kayak gini terus dong zea" lirihnya.

Jaehyun benar benar hampir gila karna istrinya, mereka memang tetap makan bersama, tidur bersama, zea menyiapkan segala keperluannya namun zea sama sekali tidak mengajaknya berbicara.

"saya ga bisa terus terus kamu diemin kayak gini, bisa gila saya lama lama"

Zea menatap suaminya dengan datar "hari ini kenapa kamu pulang telat?" tanyanya langsung ke point yang ingin ditanyakannya dari jaehyun membuka pintu rumah tadi.

Pria itu tidak langsung menjawab, sedikit syok mendengar pertanyaan istrinya "kalo mau pake alesan jalan macet ga masuk akal, karna mbak nadine nganter aku pulang 10 menit sebelum kamu pulang" lanjutnya.

Hari ini zea dan nadine pergi bersama, menghabiskan waktu dimall untuk berbelanja keperluan pribadi mereka.

"kamu liat sendiri kan kerjaan saya lagi banyak?" jaehyun malah balik bertanya, menunjuk kerjaannya dengan dagu.

Tangan kiri zea melepaskan tangan jaehyun yang memegang pergelangan tangan kanannya "aku mau liatin keperluan jea buat study trip besok"

Mata jaehyun menatap nanar pintu yang ditutup oleh istrinya. Punggungnya merosot disandaran kursi, tangannya dipakai untuk menopang kepalanya yang berat.

Jaehyun terima kenyataan kalau zea memang marah, karna jaehyun salah, membiarkan rose menyentuh didepan zea tanpa perlawanan.

Ingin sekali rasanya jaehyun menarik zea masuk kedalam kamar, menguncinya lalu berbicara serius sampai masalah ini selesai. Namun pekerjaan menumpuk menunggu diselesaikan, karna pekerjaannya jaehyun pria itu juga hanya menyapa putri putrinya sekilas.

Jaehyun mengusap wajahnya lalu kembali fokus berkutat dengan pekerjaan pekerjaannya yang harus bisa diselesaikan sebelum jam tidur istrinya datang.

Malam ini semua harus selesai, pokoknya.

Tap