06. second place.

1.2K 172 19
                                    















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Zea melambaikan tangannya pada rang Range Rover yang menjauh dari rumahnya, hari ini sea minta ikut bersama jaehyun dan jea, katanya ingin melihat rumah baru mereka.



Setelah mengeluh kaki dan pinggangnya sakit semalem jaehyun melarang zea untuk ikut, besok baru mereka akan mulai menempati rumah baru mereka.





Dari tadi pagi jaehyun sudah memanggil jasa cleaning service rumahan untuk merapihkan rumah mereka dan jaehyun juga menanggil penataan interior rumah untuk menyusun barang barang mereka.





Barang barang dirumah lama sudah tidak ada, hanya barang barang yang ada dikamar jaehyun dan zea yang tersisa itu juga karna mereka berniat untuk meninggalkan barang barang yang ada dikamar itu.






Zea gagal masuk kedalam rumah saat mendengar ada suara mobil berhenti didepan rumah, mata zea menyipit karna mengenali siapa pemilik mobil itu walaupun sang pemilik belum turun.






"mas jaehyun ga ada" katanya begitu jeno turun dari mobil, masih ada perasaan takut bekas kemarin.






Jeno tersenyum, senyum yang dulu jadi favorite zea namun sejak kemarin menjadi senyum yang paling ditakutinya "aku kesini mau cari kamu kok, mau ketemu kamu"





Zea menjengkram besi pagar yang hanya setinggi dadanya "jangan kayak gitu jeno, aku takut"






Jeno berdiri dihadapan zea, mereka hanya terhalang pagar rumah "kenapa kamu takut? Dulu bahkan kita dulu kita lebih dari ini, zeana" zea menepis tangan jeno yang ingin mencolek dagunya.







"kamu bukan jeno yang aku kenal dulu, kamu jahat sekarang" zea memberanikan diri untuk mengatakan seperti itu dihadapan jeno.







Jeno malah tertawa, tertawa seperti orang gila "lucu banget sih kamu sayang"







"jangan pegang pegang, jeno!" zea menepis tangan jeno yang kembali mengusap pipinya, jeno semakin tertawa.







"kamu benar, aku bukan jeno yang dulu, aku bukan jeno yang lemah seperti dulu, aku akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku, yaitu kamu"






Zea menggeleng "bukan! Aku bukan milik kamu, jeno"






"aku udah jadi istri sah kakak kamu, jaehyun. Sadar jeno!" tekan zea.





"tapi seharusnya kamu jadi milik aku, bukan jaehyun" jeno masih tersenyum seperti orang gila.






"kalau aja malam ini kamu ga memperkenalkan lua sebagai calon kamu, aku akan mempertimbangkan pilihan antara kamu dan jaehyun, dan mungkin aja aku udah sama kamu sekarang"




"bullshit! Aku ga percaya omongan kamu, pembual. Jangan pikir aku ga tau gimana kamu sama si brengsek jaehyun dibelakang aku!" mata jeno memerah, tatapannya menyalang tajam.






Mata zea memanas, tangan jeno terangkat membelai lembut pipi zea, namun usapan jeno begitu menyakitkan bagi zea. Ibu jari jeno mengusap bibir wanita itu "shhh don't cry baby, don't cry"






"berhenti ganggu aku jeno" kata zea dengan suara bergetar






Jeno menggeleng, senyum mengeringkannya masih terpatri dibibirnya "I wish I could, but.....






....no Baby girl" jeno kembali mengusap bibir zea, wanita itu sudah menangis.







Zea menahan isak tangisnya "mau kamu apa jeno, berhenti ganggu aku!?" zea memberanikan diri untuk membentak jeno, namun karna sambil menangis malah terdengar seperti lirihan.






"mau aku, hm?"





Jeno menarik dagu wanita itu agar wajah mereka berdekatan "mau aku? Kamu tanya mau aku apa, hm?" zea mengangguk takut.





Jeno mendekatkan bibirnya ketelinga sebelah kiri wanita itu "make me the second place but the first, okay?" jeno tersenyum penuh kemenangan saat merasakan kalau tubuh wanita itu menegang karna ucapannya.



Jeno kembali berbisik "be a good girl and i don't give a shit"


Dulu jeno tidak suka melihat zea menangis namun kali ini melihat zea menangis membuat kepuasan dan kesenangan tersendiri untuk jeno.
































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang