[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.

05. banyak mau.

Ceklek

Jaehyun masuk kedalam kamar, dilihat istrinya sedang duduk mematap kakinya dilantai, wajahnya murung. Jaehyun mengecup puncak kepala zea "kamu kenapa hm?" jaehyun duduk disebelah istrinya, memeluk perut istrinya dari samping.

"masih sakit hm?"

Zea menghela nafas lalu mengangguk, dalam hati berteriak minta maaf karna ini adalah kebohongan pertamanya setelah menjadi istri jaehyun.

Jaehyun mengangkat kaki zea keatas pahanya, tadi ketika jaehyun pulang zea bilang kalau kakinya pegal. Dengan pelan jaehyun memijat mijat kaki zea.

"besok ga usah ikut, aku anterin sendiri aja ya. Kalo udah semua dirumah sana baru kamu kesana, nanti jeno temenin kamu disini"

"ga maau!" zea memegang tangan jaehyun yang sedang memijat kakinya.

"kenapa, hm?"

"a-aku ga mau disini, aku mau ikut."

"nanti kaki kamu sakit lagi sayang" zea mengistirahatkan dagunya dibahu jaehyun "pinggangnya juga sakit" zea memegang pinggangnya, jaehyun beralih memijat mijat pelan pinggang istrinya.

"dirumah aja ya besok, sama jeno"

Zea menatap jaehyun dengan tatapan melasnya sambil menggeleng "ga maaaau, maau ikuuuut"

"ya gimana looh kamu sakit gini masa mau ikut"

"ya udah aku dirumah, tapi sendiri. Kalo ga sama haechan aja"

"tadi saya udah tanya haechan, dia ada tugas autopsi. Makanya tadi minta tolong jeno dan jeno nya mau, sayang"

Pipi zea mengembung, kepalanya menggeleng geleng "ga maaaauuu, aku sendiri aja dirumaaah"

"kanapa ga mau dirumah sama jeno, kan enak ada temennya"

"ga mauuuu mas jaehyuuuuuuuun"  zea tidak menceritakan kejadian tadi bersama jeno didapur, zea takut hubungan kakak beradik itu kembali rusak, tidak dia tidak mau.

Jaehyun terkekeh "malu ya?" jaehyun berfikir kalau zea canggung jika ditinggal bersama jeno. "udah sama jeno aja ya"

"gamaaaauuuuu" jaehyun menggaduh kesakitan karna zea menggigit bicepnya kuat kuat "a-akh sakit zea sakit"

Zea melepas gigitannya "makanya kalo dibilang ga mau tuh denger!" dipukulnya lengan jaehyun, wajahnya merengut kesal.

"iya iya maaf, yaudah besok sendiri aja kamu dirumah"