[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.

44. lejen / lujen?

Teeeet

Teeeet

Tidur nyenyak jung jeno diganggu oleh alarm yang sejak 08.15 sudah berbunyi, sedangkan sekarang sudah menunjukkan pukul 11.15.

Dengan mata terejam tangannya meraba raba sisi tempat tidur untuk mencari dimana letak ponselnya, jeno melenguh pelan dengan mata terbuka sedikit jeno menatap layar ponselnya, namun matanya langsung terbuka lebar saat melihat angka 11.16 dilayarnya.

"MAMPUS!" jeno memekik kencang, disibakkan selimutnya dengan kencang lalu jeno langsung meluncur menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya secepat mungkin.

Hanya butuh 5 menit, kurang lebih.

Jeno keluar dari dalam kamar sambil memakai kaus hitamnya, ikat pinggangnya hanya menggantung, belum dipasangkan dengan benar. Dengan gerakan tergesah jeno mencari kaus kaki dan sepatu sebelah kanannya yang hilang entah kemana.

"tck elah dimana sih" jeno menunduk, mencari sebelah sepatunya dikolong meja dan ternyata memang aja disana "ah elah kanapa bisa ada disana lagi" jeno mengambil sepatunya lalu dengan gerakan cepat memakainya.

Jeno meraih dompet, ponsel dan kunci mobil sambil memakai ikat pinggang dengan tangan kanannya, sebelum keluar jeno berkaca dilayar televisi "ganteng kan gue?" monolognya sambil merapihkan sedikit rambutnya. "Bodo amat ganteng"

Ding dong ~

Ding dong ~

Dengan semangat jeno menekan bel apartment taehyung, kepalanya sudah berandai andai leah yang akan membuka pintu dengan muka bantalnya.

Pasti akan terlihat semakin cantik

Ceklek

Senyumnya sedikit meluntur saat melihat siapa yang membuka pintu, taehyung, bukan leah. "kenapa?" tanya taehyung tanpa ekspesi apapun, pria itu kesal karna hari minggu santainya diganggu.

"hehe leah nya ada bang?" tanya jeno sambil cengengesan.

Taehyung menggeleng singkat "ga ada, dia udah pergi dari tadi"

"hah!? Sama siapa!?"

Taehyung menggedikkan bahunya "ga tau, gue ga nanya. Dia cuma pamit mau pergi katanya, gitu doang"