09. proof.

1.1K 157 22
                                    
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"ga usah kayaknya kita pulang aja deh bang--"





"ngga, udah malem kalian nginep aja, lagian besok kan minggu" potong jaehyun







Renjun menatap jeno sinis, ini rencananya, ditatap sinis oleh renjun malah membuat jeno tersenyum puas dengan alis kiri yang terangkat.






"dikamar yang diatas kan ac nya belom dipasang, ga keburu kemaren. Kalian tidur dikamar yang dibawah gapapa kan?"








Renjun hanya diam, dia tidak ingin bermalam karna itu hanya membuat jeno semakin merejalela. "gampang, udeh" sahut jeno.






"udah jam 10, gue kekamar dulu. Kalian jangan tidur larut larut"







"hm" sahut jeno tanpa minat.








Renjun memperhatikan punggung jaehyun sampai menghilang dilantai atas, renjun langsung duduk disebelah jeno "lo apa apaan sih jen!?"







Jeno memutar bola matanya "emang gue ngapain lagi sih?"







"jangan gila, jung jeno! Lo jangan ngancurin rumah tangga abang lo sendiri dong!"







Jeno menggedikkan bahunya "yang ngasih kesempatan gue lama lama disini kan dia sendiri. Berarti dia dong yang membukakan pintu supaya istrinya gue gangguin"









Renjun menggeleng, wajahnya terlihat sangat kesal "dia nyuruh lo nginep karna lo adeknya! Bukan karna mau istrinya diganggu sama lo!" bentak renjun dengan nada tertahan, jeno hanya terkekeh lalu bangkit masuk kedalam kamar tamu yang ada didekat tangga.






"ini ga bisa dibiarin, gue harus kasih tau nana. Iya gue harus kasih tau nana" renjun mengotak ngatik ponselnya mencari kontak nana, setelah dapat renjun berdiri, melangkah menjauh dari tempat itu untuk membicarakan semuanya pada nana.











Ceklek










Jaehyun mendorong pelan pintu kamarnya lalu menguncinya, zea duduk dipinggir tempat tidur, memegangi perutnya. Jaehyun berlutut dihadapan istrinya "zea kenapa lagi, hm?" tanyanya sedikit panik.






Zea menggeleng dan menjatuhkan kepalanya dibahu kanan jaehyun, jaehyun pun memeluk pinggang istrinya, mengusap usap lembut pinggang zea dari balik baju tidurnya











"...sa-sakit mas" lirih zea seraya meringis






Jaehyun mengecup bahu zea berkali kali "kita ke rumah sakit aja ya? Saya jadi khawatir kenapa kanapa kalo gini terus"








[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang