29. trigger warning?

1K 135 15
                                    













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Jaehyun menghembuskan nafasnya untuk yang kesekian kalinya, tangannya diletakkan didada bagian kirinya. Sejak meninggalkan rumahnya tadi pagi jantungnya berdegub tidak seperti biasanya.





"dok ini harus ditanda tangani" tasya memberikan kartu pasien yang harus jaehyun tanda tangani.





Tanpa memperhatikan letak kolom tanda tangan jaehyun langsung menandatangani kartu pasien yang tasya berikan "dok maaf salah kolom" kata tasya





"astaga!" jaehyun menepuk keningnya "maaf tasya saya ga fokus, bisa tolong buatkan yang baru?" tasya mengangguk lalu membuatkan kartu pasien yang baru.







Tok





Tok









"ya masuk" sahut jaehyun dari dalam ruangannya.








Adel membuka sedikit pintu ruangan jaehyun, gadis itu tersenyum ramah menatap jaehyun "ya kenapa adel?" tanya jaehyun sambil membuka laci kerjanya untuk mengecek ponselnya









"pak eunwoo sudah menunggu diruang meeting pak" niat jaehyun ingin mengecek ponselnya diurungkan karna eunwoo sudah datang.








Eunwoo adalah kepala diklink cabang milik jaehyun, sebenarnya jadwal pertemuan jaehyun dengan kepala cabang kliniknya nanti sore, namun karna eunwoo ada kepentingan mendadak, mau tidak mau harus dimajukan.






Dan sekitar pukul 2 nanti jaehyun akan bertemu dengan management yang mengelola klink milik jaehyun, untuk kepemimpinan jaehyun memang memimpinnya sendiri.







"saya kesana sekarang" jaehyun menutup laci kerjanya lalu berdiri dan pergi membawa file yang harus dibahas bersama eunwoo.











Sedangkan dikediaman jaehyun zea baru saja selesai membuat kue dibantu nisa dan nina, dan si mbok diminta zea untuk memasak makan siang yang nanti akan diantar nina ke sekolah anaknya.







"dulu saya kerjanya jaga anak bu, repot" curhat nina.






Zea menabur choco chip diatas kue coklat yang dibuatnya untuk kedua anaknya nanti "kan sekarang juga jaga anak nin"








"iya bu, cuma enak sekarang yang dijaga udah gede. Dulu mah bayi, repot bu"











"iya tau bu, jaga bayi itu repot. Apa lagi kalau majikannya rempong, mau ini itu rasanya susah" nisa menimpali rekan kerjanya.









[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang