51.how could you make me say 𝘪 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶?

923 121 15
                                    

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jeno mengetuk ngetuk kepalanya dengan ibu jarinya, sesekali berdecak kesal karna tidak mendapatkan jawaban bagaimana caranya membatalkan pernikahan leah dengan laki laki bernama eric yang jeno belum tau bagaimana rupanya.


Bahkan semalaman pun laki laki itu tidak tertidur sejak leah kembali ke tempatnya pukul 7.


Jeno terus memikirkan bagaimana cara membatalkan pernikahan leah dan eric yang sebentar lagi akan diadakan.





"shhh apa gue suruh testpeck aja kali ya? Kali aja jadi" gumamnya "kan lebih gampang ngebatalinnya jadinya"







Tok

Tok






Jeno berdecak kesal ketika pintu apartment nya diketuk, konsestrasinya buyar "shh elah ga bisa tenang sehari apa gue? Besok udah masuk kerja!" dengusnya kesal.



"jawaban juga belom nemu!" sungutnya kesal.







Tidak mungkin leah karna panggilan jeno pun belum dijawab, pasti gadis itu masih tertidur lelap karna kelelahan.



Padahal pukul 10 nanti mereka sudah sepakat untuk menghabiskan waktu bersama sebelum besok jeno harus kembali bekerja, tapi leah belum juga ada kabar berita.






Ceklek







Jeno mengerjap ngerjapkan matanya sambil
menggosoknya kasar dan tentunya terkejut.





Kenapa gadis ini bisa tau tempat tinggal jeno?






"l-lua kok kamu tau tempat tinggal aku?" tanyanya terbata, tangannya berusaha menutupi bagian atas tubuhnya yang terekspos.



Jeno tidak memakai bajunya karna baru saja terbangun dari tidurnya.




Lua tersenyum "aku tanya yangyang dan dia ngasih tau kesini" jawabnya.



"k-kamu ada apa pagi pagi kesini?"



Lua mengulum bibirnya kedalam "hng... Sebenernya aku kesini mau minta maaf"



"minta maaf?" kening jeno mengkerut samar.





Lua mengangguk "iya, aku minta maaf karna kemarin udah ninggalin kamu"





"maksud kamu? --eh masuk sini" jeno menarik tangan lua untuk masuk karna barusan ada tetangga yang lewat dan melirik mereka canggung.




"ngga disini aja" lua menahan tangan jeno karna menuntunnya untuk duduk disofa, pada akhirnya mereka berdiri berhadapan dengan pintu apartment yang sedikit terbuka.




[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang