31.

970 140 13
                                    




















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Zea terbangun 1 jam yang lalu. terduduk diam dengan pandangan kosong yang terarah pada dinding ruang UGD.





Setelah suster dan dokter meninggalkan ruangan ini, tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya, zea hanya manangis tanpa suara.







Jaehyun berdiri dibelakang istrinya, berusaha sekuat mungkin untuk zeana, pria itu mengenyampingkan rasa sedihnya demi zea. Namun melihat istrinya seperti ini lebih menyakitikan.







Jaehyun memberanikan diri untuk meraih segelas air dari atas meja, dari sejam yang lalu zea belum minum apapun "zea, ini minum dulu" jaehyun menyodorkan segelas air hangat untuk zea. Namun zea tidak menemerimanya, wanita itu masih fokus menatap kedepan.







"...zea"







TRAK








zea menghempaskan kasar gelas yang ada ditangan jaehyun, gelas tidak bersalah itu berakhir hancur dilantai, jaehyun menatap zea dengan tatapan syok.









Ditatapnya jaehyun dengan tatapan hancur, marah dan kecewa "pergi mas, pergi! Tinggalin aku!" serunya penuh penekanan.













Jaehyun menggeleng "ngga zea, saya ga akan tinggalin kamu. Kamu boleh marah, kamu boleh pukul saya, apapun kamu bisa lalukan, tapi jangan minta saya untuk pergi dari sini"jawabnya lirih.





"karna saya ga akan pernah pergi"








Zea enggan bergerak setelah memecahkan gelas, wanita itu hanya menatap suaminya dengan dada yang kini mulai kembang kempis. Jaehyun tidak mungkin meninggalkan zea saat mereka baru saja dilanda badai disiang bolong.











Bukan hanya itu, zea juga masih syok karna terkurung diruang yang sempit dengan keadaan lampu yang mati, jaehyun semakin takut saat mertuanya menceritakan kejadian zea pernah terkurung dilift dengan lampu padam selama 7 jam.









"..maaf karna saya kamu jadi seperti ini" cicit jaehyun







Zea memalingkan wajahnya, enggan untuk melihat wajah frustasi jaehyun.





Kesunyian menyelimuti ruang UGD sampai isak tangis dari mulut zea mulai terdengar. Awalnya hanya isakan kecil namun semakin lama terdengar semakin memilukan untuk jaehyun, ditambah lagi bahu zea yang bergetar naik turun.






Jaehyun masih diam ditempat, membiarkan istrinya menangis untuk meluapkan rasa sesak dihatinya. Walaupun dalam hati jaehyun sangat ingin memeluk istrinya yang sedang rapuh.







[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang