[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.

57. end

Krieeet

Bau khas parfume favorite jeno langsung menyapa hidung merah leah, leah memasuki ruangan ini dengan pakaian serba serba putih.

Tatapannya beredar melihat sekeliling, tatapannya terjatuh pada sofa hitam ditengah ruangan, leah tersenyum miris, air matanya kembali berderai, sofa itu tempat dimana jeno meminta leah untuk tidak meninggalkannya.

"dasar brengsek, lo yang ninggalin gue sekarang" desis leah diiringi air matanya.

Kaki jenjangnya membawanya masuk kedalam kamar jeno, semua masih berantakan. Ada asbak penuh bekas rokok, posisi bantal, guling, dan selimut semua masih berantakan.

Disamping tempat tidur jeno ada gelas bekas air minumnya, dilantai juga ada baju kotor yang mungkin bekas dipakainya sebelum berangkat ke bandung.

Leah duduk diujung tempat tidur, tangannya meraba seprai abu abu itu dengan lembut, leah terkekeh miris, bahkan jeno belum mengganti seprainya, padahal mungkin saja sudah kotor karna mereka tidur disana.

"apa lo ga mau tidur sama gue disini lagi jen?" gumamnya lirih "apa lo ga mau tidur disini lagi sama gue? Sama anak kita?" titik air mata leah terjatuh diatas seprai abu abu itu.

Leah melihat ada jaket yang sering jeno kenakan menggantung di belakang pintu kamar, leah mengambilnya, mencium wangi khas jeno yang masih menempel kuat.

Leah bersumpah tidak akan pernah mencuci jaket itu sampai kapanpun.

Air mata leah tidak bisa terkendali, membenamkan wajahnya pada jaket jeno, menangis sambil terus memanggil nama yang empu.

"hiks brengsek lo emang jen, brengsek. Lo bilang mau mempertanggung jawabkannya semuanya, tapi lo malah ninggalin gue dan anak kita sendirian hiks hiks"

"tega banget lo sialan hiks hiks"

Setelah puas menangis di jaket jeno leah melangkah mendekat ketempat tidur, perlahan lahan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, memeluk guling erat seolah itu adalah tubuh jeno.

Tangannya mencengkram kuat guling yang dipeluknya, wajahnya ditenggelamkan di bantal empuk, leah menangis sambil berteriak kencang disana.

"kenapa lo bikin gue sayang dan cinta sama lo tapi lo seenaknya ninggalin gue jeno hiks hiks kenapa?!?"

Diambang pintu air mata zea ikut menggenang melihat leah yang begitu kehilangan sosok jeno dihidupnya, sosok laki laki yang menjadi ayah bagi anak yang dikandung leah sekarang.