37. weird

962 135 6
                                    


















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pagi ini leah tidak bisa bisa berfikir jernih, bahkan semalaman pun tidak bisa tidur, kata kata yang taehyung katakan terus terputar dikepala cantiknya.



Leah berhenti saat melihat abangnya duduk dimeja makan, ada 2 piring nasi goreng dengan telor ceplok diatas meja, taehyung pasti menunggunya.




Fokus taehyung pada ipad nya terusik karna menyadarkan ada seseorang yang menatapnya, melihat adiknya berdiri didepan kamar membuat taehyung menutup ipadnya "kok lo diem doang disitu? Sini duduk, gue udah masak nasi goreng"




"gue ga laper, gue berangkat duluan ya"





"leah tunggu!" dengan gerakan cepat taehyung mengambil kotak makan, adiknya itu tidak bisa kalau tidak sarapan pagi.






Leah akan gemetar dan keringat dingin, itu pasti.






"hai!" saat membuka pintu leah langsung disuguhi wajah tampan jeno, walaupun penuh luka dan plaster tetap tidak mengurangi ketampanan jeno.




"hai" jawabnya malas






"baru mau gue panggil, lo mau berangkat kerja kan? Ayo gue anterin--"




.

"leah tung....gu" taehyung keluar bertepatan dengan tangan jeno yang meraih tangan kiri leah, taehyung menatap itu dengan senyum yang perlahan hilang.







Jeno mengangguk sopan "pagi bang, hari ini gue yang nganter leah kerumah kesehatan ya bang?" ijinnya.







Taehyung menatap adiknya namun leah malah menatap kearah lain "a-ah ya, gue cuma mau ngasih ini, leah ga bisa kalau ga sarapan" diangkatnya kotak bekal warna kuning.







Leah tidak mengambil kotak bekal itu, tangan kanannya malah dimasukkan kedalam ke saku blazer yang dikenakannya "ah iya bang" jeno mengambil tempat makan ditangan taehyung.







"kalau gitu gue nganter leah dulu bang" jeno melempar senyum lalu menarik lembut tangan leah dan merekapun pergi, meninggalkan taehyung yang terus menatap mereka sampai hilang ditikungan lorong.







"hhh... Gue harap lo ga bangun perasaan yang bikin lo sakit sendiri, leah"







Jeno mengendarai mobilnya dengan kesunyian yang mendominan, sesekali diliriknya leah yang hanya menatap lurus kedepan, tidak banyak bicara seperti kemarin kemarin.






"lo ga mau sambil makan sarapan lo?"







Alih alih mendapatkan jawaban jeno malah mendengar helaan nafas yang terdengar begitu menyesakkan leah "what's wrong?"






[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang