[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.

27. ngapain?

Tring!

Jeno menoleh kearah pintu cafè sambil menyesap ice cappuccino ekstra keju favorite nya, gadis berambut coklat itu masuk kedalam cafè sambil menyelipkan sejumput rambut kebelakang telinga.

Pandangan mereka bertemu, buru buru jeno mengalihkan pandangannya ke meja kasir, gadis itu menghampiri jeno dan duduk dihadapannya.

Tanpa permisi

"ternyata lo sering kesini ya" kata leah basa basi.

Jeno mengangguk samar "lo suka kesini juga?" jeno berbalik tanya.

"ngga juga sih, cuma rumah kesehatan tempat gue kerja dibelakang gedung itu" leah menunjuk salah satu gedung bertingkat diseberang neo cafè.

Jeno mengikuti kemana telunjuk leah mengarah "lo kerja dirumah kesehatan?"

Leah mengangguk "Iya, sampingan aja sih gue kesana setiap hari selasa dan jumat aja. Selebihnya gue dirumah sakit atau dirumah sakit jiwa" jelasnya.

"lo kesini sendiri?" tanya leah sambil memanggil salah satu waitress untuk memesan.

"tadinya mau ketemu temen, tapi kayaknya dia ga akan dateng" jawab jeno.

Leah menyebutkan pesanannya dulu pada waitress lalu menjawab jeno ketika waitress itu sudah pergi "gue kesini nunggu abang gue untuk jemput"

Jeno menatap gadis itu dengan tatapan sumpah gue ga nanya anjir namun leah tidak mengambil pusing ekspresi jeno walaupun sebenarnya dia tau maksud tatapan itu.

"gimana perasaan lo?" tanya leah hati hati

Jeno mengurungkan niatnya untuk mengetik sesuatu diponselnya "masih sama" jawabnya singkat seraya memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya.

Leah mengangguk "gapapa, wajar kok. Yang penting lo mau berusaha, pelan pelan pasti bisa"

"gue ga harus minum obat penenang kan?"

"maaf jeno, gue ga bisa memutuskan. Untuk penggunaan obat itu ada prosedurnya sendiri. Gue kan cuma mau jadi temen cerita lo doang, bukan melakukan pemeriksaan seperti yang biasa gue lakukan dirumah sakit"

Pesanan leah datang dan obrolan mereka pun terhenti saat, lalu jeno kembali membuka suaranya ketika waitress itu pergi "apa gue harus kerumah sakit untuk periksa?"

Leah tersenyum tipis, "gue ga bisa jawab, karna itu harus keinginan lo sendiri. Jangan dengerin kata orang"

"kalau yang minum obat itu kenapa? Apa separah itu?"