03.

1.7K 180 4
                                    














Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Disiang yang terik ini jeno duduk disebuah café ditengah kota menunggu renjun, laki laki huang itu baru saja menyelesaikan urusannya dengan pihak EO untuk urusan pernikahannya dengan shuhua.



Tring!




Pintu café terbuka, renjun mengedarkan pandangannya mencari jeno. Dan kakinya langsung menghampiri sahabatnya yang sudah hampir dua bulan sangat susah ditemuinya.



"sorry jen lama" renjun duduk dihadapan jeno, membuka jaket jeans nya "panas banget sialan" umpatnya sambil menggantungkan jaketnya disandaran kursi.



"susah banget lo ditemuin anjing" renjun menoyor kepala jeno tanpa aba aba, laki laki jung itu hanya terkekeh sesaat.



"pesen dulu aja lo"




Renjun mengangguk lalu memanggil salah seorang waitress dan memesan minuman yang diinginkannya "gimana persiapan pernikahan lo?" tanya jeno, basa basi.




"udah rampung semua sih, nanti 2 hari lagi test food sama fitting baju yang kedua" renjun menjauhkan ponselnya "lo kemana aja? Pernikahan abang lo sama zea lo juga ga dateng" ingin sekali rasanya jeno menarik bibir tipis huang renjun, berbicara seenaknya saja, tanpa inisial atau clue.




"gue dateng" bagitu jawabnya.





"dateng dimana lu? Gue sampe selesai, kagak ada gua liat batang hidung lo"





"gue dateng waktu pemberkatan, tapi waktu ngeliat zea makein cincin ke jaehyun, gue pergi" jelasnya tanpa ragu.





Renjun sedikit terkejut, karna dia pikir selama ini jeno sudah merelakan wanita itu "jen-" ucapan renjun terpotong karna salah satu waitress datang membawakan pesanannya, setelah renjun dan jeno mengucapkan terimakasih waitress itu pun pergi.





"jangan bilang lo...... " renjun menggantungkan ucapannya, sengaja.





Jeno mengangguk "iya, gue ga bisa. Gue cinta dia"





"oh Tuhan!" renjun memegang kepalanya yang tiba tiba saja terasa pening, pening karna kelakuan jeno yang sama sekali ga bisa ditebak.





"8 tahun lo deket sama lua, sayang sayangan, dan lo kayak gini jen!?" renjun sedikit tidak terima "lo anggap dia apa?"




"gue udah jelasin semuanya ke dia, gue sayang dia tapi gue cinta zea"






"gila lo jen!" seru renjun tertahan







"gue ga bisa maksa dia untuk tetap disamping gue, gue ga mau nyakitin dia karna gue ngerasa kalau zea dominan dihati gue"







[ii]How Could You | Sequel to In vitro fertilisation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang