HAPPY READING LOVE♡♡
♥♥"جرب ولا حظ تكن عارفا"
"Cobalah dan perhatikanlah niscaya kamu akan mengetahui."
TIGA BULAN KEMUDIAN...
Fabiayyiaalaaa irobbikumaa tukadzibaan...
Tabaarokasmu rabb ika dzil jalaa li wal ikroom...
Shodaqallahul 'aziim...Ray menyelesaikan lantunan surat Ar-Rahman dengan lancar dan indah. Cowok itu belajar dengan cepat dalam mempelajari Al-Qur'an dan ilmu tajwid setelah mengikrarkan kalimat syahadat dua bulan yang lalu.
Tepatnya saat Ray meminta Hana untuk mempertemukannya dengan Ustadz Yusuf yang pernah membimbing dan menjadi guru Hana. Tentu dengan senang hati gadis sangar berhijab itu mengantar Ray ke rumah ustadznya dan disanalah Ray bersaksi dengan melafalkan dua kalimat Syahadat penuh keyakinan.
"Subhanallah, bacaan lo udah lumayan bagus Ray ... lebih baik dari seminggu yang lalu. Gue nggak nyangka lo belajar secepat ini," komentar Hana memuji kecepat-pahaman Ray dalam mempelajari Al-Qur'an.
Hana tadi sempat terkesima saat Ray membacakan surat Ar-Rahman dengan indah dan juga lumayan fasih untuk mualaf sepertinya. Ini benar benar luar biasa bagi Hana. Dia saja butuh waktu belajar lima tahun untuk bisa membaca Al-Qur'an dengan makhroj yang benar dan sesuai dengan hukum tajwid. Sedangkan Ray baru dua bulan sudah sefasih ini? Aduh cowok ini makan apa sih sampai cepet banget paham?
Siang di hari Sabtu ini Ray dan Hana sedang muroja'ah Al-Qur'an bersama di Mushola kecil yang tak terlampau jauh dari tempat mereka tinggal. Setelah sholat dzuhur mereka memutuskan untuk tidak beranjak dari mushola itu dan memilih untuk muroja'ah Al-Qur'an bareng, di sekeliling mereka juga ada anak-anak yang sedang belajar.
"Terima kasih, Han. Tapi sebaiknya jangan sering memujiku seperti itu. Koreksi aja kesalahanku walau cuma sedikit," balas Ray yang membuat Hana tersenyum. Ya Allah, laki laki ini sangat bersungguh-sungguh dalam belajar Al-Qur'an, ia jadi minder sekarang.
Hana menoleh dan kembali tersenyum untuk yang kesekian kalinya saat melihat siluet Ray yang tampak jelas di hijab pembatas antara makmum laki-laki dan makmum perempuan.
Pada waktu bersamaan Ray juga menoleh ke sampingnya yang tertutup kain pembatas itu. Senyuman seketika menambah kerupawanan wajah cowok bule mualaf itu.
"Alhamdulillah ya Allah, engkau telah menakdirkan diriku bertemu gadis sebaik Hana. Dan terima kasih juga atas hidayah yang engkau berikan melaluinya." ucap Ray dalam hati.
"Hmm ... masih mau disini?" tanya Hana memecah keheningan diantara mereka.
"Apa kamu sudah ingin pulang?"
Ray balik bertanya."Hm, sebenernya gue masih mau di sini, dengerin lo ngaji, liat anak-anak belajar, tapi gue baru aja dapet orderan kue, Ray," jawab Hana merasa tak enak. Namun Ray langsung mengerti.
Memang sebulan belakangan ini Hana mulai menerima orderan kue-kue melalui online, banyak teman-teman kuliahnya yang suka kue Hana dan ikut mempromosikannya. Lumayan, tambah penghasilan. Walaupun Hana sudah bekerja lagi sebagai cleaning service di sebuah Hotel yang gajinya lebih besar dari pada pekerjaan sebelumnya.
"Ya sudah kita pulang dan beli bahan bahannya kalau begitu," sahut Ray kemudian.
"Ayolah!"
Hana tersenyum kemudian melepas dan melipat mukena dan menaruhnya ke dalam tas besar yang selalu ia bawa ke mana-mana. Lalu mereka berdua keluar dari Mushola itu dan berjalan menuju Minimarket yang letaknya agak jauh untuk membeli bahan membuat kue.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...