TQBM ¤ 03

5.8K 499 3
                                    

BUDAYAKAN FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YA.

Bismillahirrahmanirrahim....
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

Subhanallah

Alhamdulillah

Allahu Akbar

Lailahaillaillallah

Subhanal maliqul quddus.

✨✨✨


Pagi itu Hana dibuat galau saat melihat isi kulkasnya yang kosong. Hanya terdapat telur ayam itupun cuma tersisa satu butir dia kehabisan uang untuk membeli bahan untuk dimasak. Aduh mana sekarang di kost-anya ada dua orang. Yang pastinya dia dan juga cowok itu sama sama butuh asupan makan.

Hana memutuskan untuk menggoreng telur itu untuk sarapan pria asing yang semalam pingsan didepannya itu. Biarlah untuk pagi ini dia tidak sarapan dulu. Tidak masalah kan? Ah, bukannya udah biasa ya? Bahkan dulu sering dia berpuasa karena tak memiliki makanan apapun untuk dimakan. Menyedihkan bukan? Tapi tidak bagi Hana, karena gadis itu sudah terbiasa.

Selesai memasak telur setengah matang itu Hana bersiap menemui cowok bule yang semalam ditolongnya itu. Dia hanya membawa sepiring telur setengah matang dan air putih saja untuk diberikan kepada tamu yang tak pernah diundangnya itu.

"Makasih Hana."

"Sama-sama."

"Kamu tidak makan?" tanya Ray prihatin.

"Gue nggak punya makanan untuk makan pagi ini selain yang lagi dimakan sama lo," jawab Hana dengan santai. Seolah hal itu bukan masalah baginya.

Ray termangu mendengar jawaban Hana. Apa sesusah itu kehidupan gadis yang sudah menolongnya ini. Pria itu jadi merasa tidak enak telah merepotkan Hana sejak malam tadi sampai sekarang.

"Hei ... Ray?" panggil Hana saat melihat Ray yang belum menyentuh makanan buatannya dan malah melamun.

"Ah ... ya," sahut Ray tersadar dari lamunannya dan menatap gadis itu.

"Ayo dimakan. Lo butuh itu untuk minum obat dan memulihkan tubuh."

"Ya, aku makan," balas Ray sambil menyuapkan potongan telur goreng setengah matang itu kedalam mulutnya.

"Nah gitu dong. Gue kan jadi seneng lihatnya. Maaf ya gue cuma punya telor goreng itu buat lo."

"Ini saja sudah sangat cukup Hana. Aku sangat berterima kasih padamu."

Hana melihat Ray makan sambil tersenyum. Lalu gadis itu menuang air mineral ke gelas dan meminumnya pelan.

"Hana...."

"Hm...."

"Apa aku sangat merepotkan mu?" tanya Ray merasa tidak enak.

"Awalnya gue rasa iya, tapi kita ini kan sama sama manusia jadi gue rasa udah seharusnya buat saling menolong. Apalagi setelah dipikir-pikir kita senasib."

"Kamu ... orang baik," ungkap Ray yang membuat Hana tersenyum.

"Hmm ... by the way, rencana nya lo mau ke mana habis ini?" tanya Hana penasaran. Pasalnya tidak mungkin Ray tinggal lama lama dirumahnya. Bisa bisa mereka akan digrebek warga dan dipaksa nikah. Ya walaupun di Bali tak seketat itu. Akan tetapi tetap saja, membayangkannya sudah membuat tubuh Hana merinding.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang