Aku sedih kemaren2 yang vote-nya sedikit bangeet :( :( hiks...hiks:"(
Ayo dong Vote, kalian gak kasian apa sama aku?¤¤¤¤¤
Matahari sudah terbenam diufuk barat, suasana dalam bus yang melaju dengan santai itu terlampau hening. Mungkin karena kebanyakan dari penumpangnya tertidur sebab lelah dan mengantuk.
Lain dengan Hana yang gelisah, gadis itu menutup mata lalu membukanya kembali dan sesekali melirik jendela yang sepertinya tirainya sengaja di buka lebar lebar oleh pria yang duduk disebelahnya.
Hana memeluk tubuhnya sendiri, merasakan hawa dingin dari AC yang menembus sampai ke pori pori kulit. Hana tidak memakai jaket atau pakaian yang tebal, dia hanya memakai kaos biasa dan itu membuatnya menyesal karena tidak membawa baju yang hangat sama sekali. Akibatnya sekarang dia kedinginan seperti ini.
Hana melirik ke sebelahnya, di mana di situ terdapat lelaki yang mungkin sedang tertidur. Karena Hana tidak bisa melihat secara jelas wajah lelaki tersebut.
Sepertinya Hana harus memastikan kalau lelaki itu sebenarnya tertidur atau tidak. Sebab dia ingin lelaki itu menutup AC-nya, akhirnya dengan mengumpulkan keberanian Hana menepuk lengan yang tertutup hoodie hitam milik lelaki itu.
"Hhhh, ada apa lagi sih, Mbak?" tanya lelaki itu dengan malas. Sepertinya Hana sudah mengganggu tidur lelaki itu.
Suaranya familiar banget deh, mirip suara Ray kalo pas bangun pagi. Pikir Hana ragu.
"Ehh. Itu Mas, boleh ditutup enggak AC-nya. Saya kedinginan," jawab Hana jujur.
"Ooh, silahkan aja Mbak, tutup sendiri ya. Saya ngantuk banget," kata lelaki itu memperbolehkan Hana menutup lubang AC yang berada tepat di atas mereka.
Hana berusaha berdiri, dan ia berhasil menutup dua lubang AC yang terletak di atasnya itu dengan susah payah, karena Busnya tidak berhenti mengerem mendadak akhirnya tubuh Hana limbung dan jatuh ke kursi lelaki disebelahnya.
Bruk.
Tubuh Hana menegang saat tangannya bertumpu di lengan kekar lelaki tersebut. Matanya melebar kaget saat melihat wajah tampan Ray terpampang nyata di depannya.
Begitupun dengan Ray, lelaki tampan itu sama terkejutnya mendapati bahwa Hana lah yang sejak tadi duduk di sebelahnya dan berbicara dengannya. Ray merasa bodoh karena saking mengantuknya, dia jadi tidak menyadari kalau yang di sebelahnya adalah Hana. Gadis yang selama dua bulan lebih ini dia rindukan.
"Hana...." gumam Ray sambil menatap Hana penuh rindu.
Hana tersadar dari rasa kagetnya dan spontan berdiri, memindahkan tangannya dengan salah tingkah. Gadis tomboy berhijab itu lalu kembali duduk di sebelah Ray. Perasaan bahagia membuncah di hati Hana karena dia dapat kembali dipertemukan dengan sosok Ray.
"Apa yang terjadi sampai kamu berada di sini, Han?" tanya Ray yang begitu penasaran. Lelaki itu tidak lagi memakai kacamata hitamnya.
"Hmm, i-itu, papa gue jatuh sakit. Jadi gue mau pulang ke Jogja untuk menjenguknya," jawab Hana sedikit gugup karena sudah lama tidak mengobrol dengan Ray.
"Sorry Han, aku turut bersedih," tutur Ray sambil menoleh dan menatap Hana yang menundukan kepalanya.
Hana mendongak dan tersenyum tipis kepada Ray. "It's oke, Ray. Makasih." Gumam Hana yang membuat Ray tersenyum manis untuknya.
"Sama-sama, Hana, aku senang karena saat ini aku diberi kesempatan untuk bertemu kamu lagi Han," ungkap Ray sambil terus tersenyum kepada Hana yang kembali menundukkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...