Pliss klik bintang sebelum read《☆》
Spam komen gini > :") dong. Maulah yah??
¤¤¤¤¤
Dua bulan setelah Ray pergi. Hana mendapat pesan dari kakak tirinya.
"Hana, ini aku Carissa. Cuma mau kasih tau kalo kamu masih peduli sama papa, tolong pulang ke jogja secepatnya. Papa jatuh sakit dan sekarang sedang dirawat dirumah sakit. Itu juga kalo kamu peduli."
Dada Hana seketika sesak saat mendapatkan pesan panjang dari kakak tirinya yang sudah lama sekali tidak mengiriminya pesan itu.
Kakak tirinya itu memberitahunya kalau sekarang papanya atau yang lebih pantas disebut papa mereka sedang berada dirumah sakit karena penyakit komplikasinya.
Saat ini Hana sedang panik dan kebingungan memikirkan bagaimana caranya bisa pulang ke Yogyakarta sementara dia tidak punya uang yang cukup untuk membeli tiket pesawat.
Hal ini membuatnya teringat kembali saat dia memutuskan untuk pergi dari rumah hanya dengan membawa uang seratus ribu tanpa arah tujuan akan kemana waktu itu.
Karena beberapa minggu sebelumnya, Hana diacuhkan dirumahnya sendiri oleh papa kandungnya beserta keluarga barunya. Hana tersadar bahwa kehadirannya bagaikan benalu dikehidupan baru papanya.
Apalagi Hana selalu disalahkan dan dibanding bandingkan terus dengan kakak tirinya yakni Carissa. Oleh papanya sendiri.
¤Flashback on
Sore hari itu Hana baru saja sampai dirumahnya. Seperti biasa sepulang sekolah dia akan selalu mampir terlebih dahulu ke makam almarhum neneknya tercinta. Baru setelah itu pulang ke rumah.
Sesampainya dirumah Hana dikejutkan dengan kamarnya yang sudah berantakan. Buku desain dan majalah bisnis favoritnya bahkan sudah dirobek hingga tak berbentuk. Untuk sesaat Hana terdiam, matanya sudah berkaca kaca. Dia tahu siapa yang begitu tega melakukan semua ini padanya. Hana berjalan ke ruang kerja milik papanya. Disana dia melihat papanya berdiri bersandar ditembok sambil memegang kertas ulangan harian kimia miliknya.
Kini Hana tahu apa penyebab papanya itu murka. Tentu karena nilai kimianya dibawah rata rata bahkan bisa dikatakan sangat buruk. Hana menghampiri papanya dengan nafas gemetar sekaligus sesak. Papanya itu kini menatap nyalang dan tajam kearahnya. Paruh baya itu lalu melempar kertas ulangan Hana ke wajah anak perempuannya itu.
"KENAPA NILAI KAMU DARI MASUK SMA GAK PERNAH BERUBAH HAH?! SELALU SAJA MENGECEWAKAN PAPA! DASAR BODOH!!" Bentak Papa Hana yang membuat hati Hana hancur. Bagaimana nilainya akan berubah jika diapun tidak berkeinginan untuk mengambil kelas IPA. Dari dulu dia ingin masuk ke sekolah SMK dan mengambil kelas Bisnis. Tapi tidak pernah bisa terwujud karena Hana harus mengambil IPA disamakan dengan kakak tirinya.
"KAPAN KAMU BUAT PAPA BANGGA SAMA NILAI ATAU KARYA ILMIAH KAMU SEPERTI CARISSA?! KAPAN HAN? CARISSA BISA MEMBUAT PAPA BANGGA KENAPA KAMU GAK BISA?!" Bentak Papanya lagi. Membuat tangis Hana pecah.
"Maaf pah." Hanya kata itu yang bisa Hana ucapkan pada papanya kali ini.
Dalam Hati Hana kecewa kepada prilaku egois papanya yang selalu ingin Hana seperti Carissa pedahal sudah jelas kalau dia dengan kakak tirinya itu jauh berbeda dalam segi minat dan bakat.
Yang paling menyesakkan bagi Hana ketika dia melihat semua buku desainan miliknya beserta majalah majalah bisnis koleksinya dirobek bahkan sebagian dibakar habis oleh papanya sendiri. Papa yang dulu menjadi pelindung Hana kecil setelah ditinggal pergi oleh mama kandungnya sendiri, kini sudah jauh berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
Roman d'amourHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...