TQBM • 44

2.7K 191 16
                                    

FOLLOW ME ON INSTAGRAM : @asyiahmuzakir
& WATTPAD : nurasyiaaaaahh

ATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.


HAPPY READING❤️

SATU BULAN KEMUDIAN

Huekh...Huekhh...

Suara muntahan Hana yang terdengar dari kamar mandi itu membuat Syifa yang sedang memasak di dapur langsung panik dan segera pergi mengeceknya.

"Hana..." Panggil Syifa dengan khawatir.

"I..iya, Syif?" Sahut Hana dengan suara lemah dan tersendat.

"Kamu...masih mau muntah atau..."

"Kayaknya u..udah nggak." Jawab Hana terbata-bata.

"Ya udah aku bantu kamu ke kamar, yah." Kata Syifa yang di angguki oleh Hana.

Tapi sebelum itu, Syifa membantu Hana membersihkan diri terlebih dahulu, sebelum akhirnya menuntun wanita yang sedang hamil itu kembali ke kamarnya.

"Makasih ya, Syif. Semenjak Ray pergi, lo udah banyak banget bantuin gue." Ucap Hana saat dirinya sudah berbaring di kasur.

Syifa tersenyum dan meraih tangan Hana.

"Sama-sama, Han. Gue seneng bisa bantuin lo di masa masa sulit kayak gini."

"Gue pasti ngerepotin lo, ya?" Tanya Hana.

Syifa menggelengkan kepalanya lalu naik ke atas kasur dan duduk di sebelah Hana.

"Hana...gue gak merasa direpotkan sama sekali kok."
Jawab Syifa dengan suara lembut, tapi mata Hana malah berkaca kaca ketika menatap wajahnya.

"Han...coba deh, lo inget-inget pas kita tinggal di Bali dan kerja di sana. Kalau akhir bulan, gue sering banget minta traktiran sama lo. Iyakan?" Pancing Syifa dengan mengajak Hana bernostalgia.

Akhirnya Hana terpancing untuk membicarakan masa lalu mereka dan melupakan rasa tidak enaknya terhadap Syifa.
"Iyaa, dan anehnya gue selalu nurutin dan langsung ngajak lo ke cafe saat itu juga, pedahal duit gue tipisnya hampir persis kayak punya lo." Ujar Hana setelah menerawang ke masa lalu.

Syifa tergelak dan menepuk bantal guling di sebelahnya.

"Itu artinya gue juga pernah ngerepotin lo, Han."

"Iya sih, dan setelah di pikir pikir, kayaknya wajar deh kalau kita saling merepotkan. Kita kan sahabat, dan udah semestinya begitu."
Ucap Hana yang di setujui oleh Syifa.

"Nah! bener itu, Han. Jadi sekarang lo gak usah ngerasa enggak enak lagi sama gue, oke?"

"Oke deh, calon aunty-nya baby." Jawab Hana menirukan suara anak kecil.

"Hahaha..bisa aja sih, bumil cantik yang satu ini." Kata Syifa sambil tertawa dan mengusap perut Hana yang masih terbilang rata.

Hana ikut tertawa karena merasa geli saat Syifa mengusap permukaan perutnya secara langsung.

Dan beberapa saat kemudian, tercium bau gosong di hidung sensitif Hana.

"Syifa, kok bau gosong ya?" Tanya Hana polos.

Namun seketika menyadarkan Syifa akan masakan yang tadi ia tinggalkan ketika mendengar Hana muntah muntah.

"ALLAHU AKBAR! Ini pasti bau omelet yang tadi gue masak, Han." Jawab Syifa seraya menepuk jidatnya lalu melompat turun dari kasur dan secepatnya berlari ke dapur.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang