"Cintailah Sang Pencipta (Allah) Sebelum kamu mencintai ciptaannya."
♡♡♡
"Mulut bisa saja berbohong, tapi, mata dan hatiku tidak dapat membohongimu kalau aku khawatir kamu benci padaku."
-Darelano Raymond Alarich
____
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.🤍
____
Hati Ray sedikit gelisah saat meninggalkan Hana yang baru saja sadar dari pingsannya sendirian di kost. Walaupun gadis itu sudah terlihat lebih baik tetap saja Ray masih mengkhawatirkan-nya. Tapi bagaimana lagi mau tak mau Ray harus pergi untuk mengantarkan laptop milik Tiara yang sudah selesai ia service. Soalnya dia sudah janji pada anak ibu kost itu untuk langsung mengantarkan laptop itu kerumahnya.
¤¤¤¤¤
"Hai ganteng!!" teriak Tiara histeris saat melihat Ray yang mengetuk pintu rumahnya.
"Assalamu'alaikum, Tia!" peringat Ray yang membuat cewek itu menampakan cengirannya.
"Eh iya lupa. Wa'alaikum salam Ray-ku yang ganteng." Ray memutar bola matanya sebal saat mendengar nada manja dan centil yang keluar dari mulut Tiara apalagi gadis itu menyertainya dengan kedipan mata.
Gadis dengan rambut ombre itu langsung menggandeng paksa tangan kekar Ray untuk masuk ke dalam ruang tamu dirumahnya yang lumayan besar.
"Pedahal aku hanya ingin mengantar laptop ini. Kenapa harus masuk juga?" protes Ray saat dirinya dipaksa masuk.
Tiara menatap Ray genit sampai Ray merasa sangat risih.
"Nggak papa dong ganteng. Kamu itu kan tamu spesialnya aku walaupun kedatangan kamu sebenernya mau nganterin laptop aku," terang Tiara sambil duduk disamping Ray.
"Ya sudah terserah kamu ya. Tapi aku lagi sibuk dan ini laptopnya. Udah aku service dan kamu bisa cek sendiri. Oke?" balas Ray terkesan terburu buru ingin pulang karena dipikirannya ia mengkhawatirkan Hana.
"Oke. Btw, kamu mau minum apa beb?" tanya Tiara seolah ingin menahan Ray untuk lama lama dirumahnya.
"Kamu tidak dengar ya? Aku lagi sibuk dan itu artinya aku harus pulang sekarang. Jadi mana bayarannya?" jawab Ray dengan sedikit kesal pada cewek disampingnya itu.
"Ih, sibuk apaan sih? Kamu nggak kasian ya aku sendirian lo dirumah. Aku kesepian. Mami aku lagi pergi ke Denpasar." Tiara berusaha membujuk Ray untuk tetap tinggal. Gadis itu sembari menyerahkan uang upah untuk jasa service Ray.
"Aku tidak bisa, Tia. Aku sudah bilang kalau aku sibuk. Kamu juga tidak perlu tahu aku sibuk apa, yang jelas aku tidak bisa terus disini. Assalamu'alaikum." Ray mengambil uang itu dan beranjak dari sana.
Setelah keluar dari rumah Tiara dan baru saja sampai di halamannya. Ray dibuat terkejut saat tiba-tiba tubuh kekarnya dipeluk dari belakang oleh seseorang.
Dan dalam waktu bersamaan Hana melihat kearah Ray.
¤¤¤¤
Dengan terus menggerutu Hana keluar dari tempatnya untuk mencari keberadaan Ray. Dia lupa kalau hari ini Ray berjanji akan membantunya mengerjakan tugas kuliah yang akan dikumpulkan hari ini juga.
Tapi setelah sampai dihalaman rumah Tiara. Hana langsung disuguhkan pandangan yang tidak mengenakkan. Ray terlihat dipeluk dari belakang oleh Tiara. Huh dasar ya tuh cewek ombre ganjen! Pekik Hana dalam hati. "Ray juga. Kenapa diem aja dipeluk sama tu cewek?" gerutu Hana sebal.
Baru saja Hana ingin pergi karena muak melihatnya, tiba tiba tangannya ditahan oleh tangan kokoh milik Ray. Gadis beraura sangar itupun menoleh ke arah Ray lalu memberi kode tangannya agar dilepaskan.
Ray lalu langsung melepasnya. Raut wajah cowok dengan mata coklat itu seperti merasa bersalah.
"Forgive me, please. Aku tidak tahu gadis itu tiba tiba memelukku," ucap Ray yang tidak ingin membuat Hana salah paham.
"Kenapa lo minta maaf sama gue? Lo harusnya merasa bersalah sama Allah. Bukan sama gue, gue cuma temen lo. Enggak papa kok kalo misalnya lo suka sama dia. Tapi inget nikahin dia dulu ya?" kata Hana sambil tersenyum tipis.
Ray menggeleng.
"Aku sudah beristighfar, dan aku rasa aku harus meminta maaf padamu. Aku dan Tiara tidak punya hubungan apa-apa," terang Ray lagi. Cowok itu menatap lekat wajah Hana yang masih pucat.
"Bukannya gue juga bukan siapa siapa lo yah? Udahlah Ray nggak perlu minta maaf ke gue, oke?!" tanya Hana sedikit menaikan suaranya. Entah mengapa dia ingin marah saat ini. Hatinya tidak terima Ray dipeluk oleh gadis centil itu.
"No Han ... you're my guardian angel, my super hero. Kamu juga sahabat hijrahku, takdir yang direncanakan Allah untukku," ungkap Ray sembari terus menatap Hana yang memandang ke lain arah.
Hana tertegun saat mendengar ungkapan Ray tentang dirinya. Dia tidak menyangka kalau cowok itu menganggapnya begitu spesial. Sesaat kemudian dia merasa bersalah dan beristigfar, batinnya menyebut kalimat Allah berkali-kali.
Ya Allah, aku tidak ingin jatuh cinta padanya. Aku hanya ingin memperbaiki ibadahku dulu saat ini," ungkap Hana dalam hatinya. Dia tidak ingin jatuh cinta pada siapapun termasuk Ray untuk saat ini.
Ya, Hana tidak mau itu!
Bersambung....
Gimana menurut kalian? Ayo komentar:)
Jangan lupa tekan bintang☆nya ya♡
Salam sahabat Hijrah.
Asyiah Muzakir♡♡♡17-05-20.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...