Bonjour😍😍Assalamualaikum❤️
Yang nungguin cerita ini mana komentarnya😁?
Sebelum membaca yuk follow dulu :
nurasyiaaaaahhIG : asyiahmuzakir
Dan jangan lupa Vote dulu ya manteman ⭐⭐⭐🙏☺️
Ingat jangan baca cerita ini kalau belum sholat‼️ Utamakan baca Al-Qur'an ‼️
****
Kini perut Hana sudah terlihat sedikit membuncit, Setara dengan kehamilannya yang sudah memasuki usia tiga bulan. Tak ada perubahan yang berarti dari tubuh Hana, dia masih ramping meskipun pipinya sudah chubby karena jumlah porsi makan wanita hamil itu bertambah setiap harinya. Namun ada perubahan yang lebih mencolok dari sikap Hana, dia semakin manja kepada Ray dan tidak mau jauh jauh dari suami gantengnya itu.
Bahkan kali ini Hana sampai memaksa untuk ikut ke tempat dimana Ray mengolah usaha toko elektronik dan cafenya yang sudah berdiri sejak dua tahun lalu di kota Madiun.
"Honey, kamu beneran mau ikut?" Tanya Ray dengan wajah ragu.
"Benerlah, sayang. Kamu lihat aja, aku udah dandan cantik kaya gini." Jawab Hana sambil memutar badannya dengan wajah sumringah di hadapan Ray.
"Tapi Madiun itu jauh, sayang. Kamu nanti kecapean, dan aku gak mau kalau kamu sama baby sampai kenapa napa." Ujar Ray dengan raut khawatir.
Hana mendekat dan meletakkan kedua tangannya di dada bidang Ray seraya menatap wajah tampan suaminya itu dengan lembut dan penuh permohonan.
"Aku mau ikut kamu karena aku akan kesepian kalo tetap di apartemen tanpa kamu, hubby. Jadi please, boleh ya? I'll be fine with our baby bunny, trust me." Ujar Hana yang sedang berusaha untuk membujuk dan meyakinkan Ray.Lima menit berlalu namun Ray belum juga memberikan respon selain menatap wajah Hana yang kini mengelus dadanya mungkin dengan tujuan agar dia luluh.
"Hubby! Kamu nyebelin deh." Ucap Hana yang mulai merajuk setelah merasa kalau bujukannya tak mempan.
Ray dengan lembut memeluk tubuh Hana dan mencium puncak kepala istrinya itu dalam waktu yang lumayan lama.
"Okey, kamu boleh ikut aku kerja." Ujar Ray yang membuat Hana langsung ceria lagi.
"Horee...akhirnya kita di bolehin ikut sama Daddy, nak." Ucap Hana tersenyum senang sembari mengelus perutnya.
Melihat istrinya senang, Ray pun ikut merasa senang dan mencurahkan perasaannya itu dengan cara mengelus lembut kepala Hana.
***
Setelah melewati perjalanan sehari semalam, akhirnya Ray dan Hana tiba di Villa milik Ray yang di huni oleh Wahyu---asisten Ray, berserta istrinya.
Dan keesokkan harinya ketika Hana sedang menscroll media sosialnya dia tak sengaja melihat foto belut balado hasil masakannya bersama Uma Amira waktu ia masih tinggal di Bali.
Seketika Hana ingin sarapan dengan sepiring belut balado, pedahal dia baru saja menghabiskan nasi kuning buatan Rahma---istri Wahyu. Karena tak dapat menahan keinginan ngidamnya Hana pun beranjak dari kasur dan mencari Ray yang rupanya sedang mengobrolkan tentang usaha cafenya bersama Wahyu--asisten yang sudah Ray anggap seperti saudara sendiri.
Dengan mengelus perutnya Hana berjalan menghampiri Ray dan menoel-noel bahu tegap suaminya itu dengan jari telunjuknya.
"Eh..sayang? Ada apa, heum?" Tanya Ray seraya membalikkan tubuhnya menghadap Hana.
"Hmh..itu...aku pengen makan belut balado, hubby." Jawab Hana dengan suara yang teramat pelan.
Sampai sampai Ray harus mendekatkan telinganya ke depan mulut Hana supaya dapat mendengar perkataan istrinya itu.
"Oke, sayang. Aku akan membelinya untuk kamu." Ujar Ray yang malah membuat Hana menggeleng keras.
"Aku pengen kamu langsung cari belut yang masih hidup disawah, sayang." Pinta Hana yang membuat Ray melongo tak percaya.
'Bagaimana bisa? Aku saja jijik dengan hewan licin yang mirip ular itu.' Gumam Ray dalam hati.
"Ishh..Hubby! Kok malah bengong sih? Kamu gak mau ya nurutin permintaan aku?" Ujar Hana dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
'Ya Allah, sabarkan lah hati hamba untuk menghadapi istri hamba yang sedang hamil anak hamba ini, Ya Allah.'
"Sayang...aku bukannya gak mau, aku bengong karena aku lagi mikir, di sawah mana yang ada belutnya." Jelas Ray sambil mengusap kedua bahu Hana dengan lembut.
"Kamu...beneran mau??" Tanya Hana dengan wajah yang kembali cerah.
"Iya sayang, aku serius." Jawab Ray dengan yakin meskipun dalam hatinya dia ragu.
"Horee...ya udah minta anter aja sama Mas Wahyu, gak keberatan kan Mas?" Tanya Hana yang langsung di angguki oleh Wahyu.
"Dengan senang hati saya akan mengantar dan membantu Mas Ray mencari belut di sawah yang dekat dari sini." Jawab Wahyu dengan sopan.
"Oke, kalau begitu ayo kita siapkan alat penangkapnya lalu berangkat." Ajak Ray.
"Hubby, aku ikut yah." Pinta Hana yang di balas gelengan keras dari Ray.
"Kamu disini aja sama Rahma, ya. Di sawah itu panas lho." Larang Ray yang membuat Hana cemberut.
"Aaaa...tapi aku pengen ikut kamu, Ray. Aku penasaran mau lihat cara kamu nangkep belut secara langsung itu gimana." Rengek Hana yang membuat Ray menghela nafas panjang sebelum. Pria itu merasa ada di posisi yang serba salah, jika dia melarang Hana untuk ikut pasti istrinya itu akan marah dan mendiaminya.
Tapi jika dia membiarkan Hana ikut bersamanya dia khawatir istrinya itu akan kepanasan dan tidak nyaman.
"Raaayy...aku mau ikut. Ya..ya..yah?" Bujuk Hana sambil memeluk lengan kokoh milik Ray.
"Huft, ya udah...kamu boleh ikut. Tapi sesampainya di sawah kamu harus diam di gubuk, setuju?"
"SETUJU!" Teriak Hana dengan girang sambil memeluk tubuh atletis Ray dengan erat.
Ray tergelak lalu membalas pelukan Hana dengan penuh cinta.
Wahyu yang masih di sana dan melihat kemesraan suami istri itu pun hanya bisa tersenyum senang.
"Semoga Mas Ray dan istrinya selalu di berikan kebahagiaan oleh Allah, Amiin.." Gumam Wahyu sebelum bangkit dari duduknya dan mulai menyiapkan peralatan untuk menangkap belut.
Bersambung ❤️
Gimana sama part ini??
Oh ya, aku udah lama kan gak update..kira kira ada yang kangen cerita ini gak???
Btw, jangan lupa di vote dan follow akun IG aku ya🙏 Karena aku bakal bagiin info tentang cerita2ku di sana.
IG : zzahraakhoirr
Readers yang baca cerita ini ada yang suka baca di Noveltoon gak?
Kalau ada, yuk cek cerita aku di akun Noveltoon : Asyiah Muzakir
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...