TQBM ¤ 40

2.9K 193 23
                                    

Hai, siapa yang kangen baca lanjutan kisahnya Ray-Hana?

Yang belum follow aku, yuk follow dulu gaes:) supaya sama-sama enak^^ nurasyiaaaaahh

Oke, selamat membaca dan jangan lupa di vote, komen, dan share yah.

¤¤¤¤

Terbangun dari tidur di sepertiga malam seperti saat ini, bagi Ray sudah menjadi rutinitasnya sejak dua bulan yang lalu. Dari gurunya yakni Ustad Yusuf lah Ray belajar cara agar bisa terjaga di sepertiga malam guna melaksanakan sholat sunnah tahajud dan sholat sunnah hajat.

Awal mulanya Ray bisa tertarik dan tahu tentang sholat malam adalah disaat ia melihat sang guru yang selalu terbangun di dini hari hanya demi melakukan sholat disaat semua orang tertidur nyenyak.

Karena rasa penasarannya, akhirnya Ray memutuskan untuk bertanya kepada sang guru yakni Ustad Yusuf, mengenai sholat malam dan fadhilah-fadhilahnya. Begitu mengetahuinya, Ray langsung saja meminta gurunya itu untuk mengajarinya sholat tahajud dan sholat hajat.

Tujuan utama Ray melaksanakannya adalah untuk menebus semua dosa-dosanya yang mungkin terlalu banyak, dimasalalu.

Dan sebelum beranjak dari tempat tidur untuk berwudhu, Ray menyempatkan diri mencium kedua pipi Hana yang tertidur begitu lelap di sebelahnya.

Setelahnya, dengan hati-hati Ray turun dari tempat tidur dan melangkah keluar kamar.
Menuju lantai bawah untuk mengambil sarung, sajadah, dan juga kopyah.
Yang selalu ia simpan di bagasi mobil ferarinya yang saat ini berada di garasi rumah mertuanya.

Memang, semenjak 'tinggal' di Jogja, Ray selalu menyiapkan alat sholat dibagasi mobilnya, untuk berjaga-jaga jika dia harus sholat di rest area atau mushola pinggir jalan ketika waktu sholat tiba. Ya, meskipun jika dalam perjalanan jauh, ada yang namanya sholat jama' dan koshor, untuk mempersingkat waktu.

Setelah berhasil mengambil sarung, sejadah, dan kopyahnya. Ray kembali naik ke lantai atas tempat kamar Hana dan kamar mertuanya berada.

Sebelum masuk ke dalam kamar Hana, Ray menyempatkan diri untuk melongokkan kepalanya ke kamar Papa Herman demi mengecek keadaan mertuanya itu. Rupanya Papa Herman masih terlelap dengan damai.

Alhamdulillah, Ray bersyukur dalam hati. Kemudian pria tampan itu melanjutkan langkahnya memasuki kamar Hana, dilanjutkan dengan mengambil air wudhu dikamar mandi yang terletak di kamar istrinya tersebut.

Seusai berwudhu, Ray menggelar sejadahnya tak jauh dari tempat tidur Hana. Ia lalu memakai sarung serta kopyahnya kemudian memulai takbiratul-ikhram dengan khusu'.

'Allahu akbar.'

Beberapa menit kemudian Ray mengakhiri sholat tahajud dan sholat hajatnya dengan salam.

'Assalamu'alaikum warahmatullah.'

'Assalamu'alaikum warahmatullah.'

'Amin Ya Robbal Alamin.'

Setelahnya Ray beristigfar tiga kali lalu membaca kalimat :
Tasbih :
سبحان الله
Tahmid :
الحمد لله
Takbir :
الله اكبر
Tahlil :
لااله الله

Masing masing sebanyak tiga puluh tiga kali, lalu dilanjut dengan membaca sholawat nabi :
اللم صلى عل سيدنا محمد، وعل ال سيد نا محمد...
Sebanyak tujuh kali.

Selesai itu Ray menengadahkan kedua tangannya seraya memanjatkan doa untuk dirinya, istrinya, mertuanya, bahkan Daddy-nya yang telah banyak menyakitinya pun tetap Ray sertakan dalam doanya.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang