TQBM ¤ 41

2.6K 180 23
                                    

Jangan lupa di vote☆dulu ya! Dan yg belum follow aku, yuk follow sekarang nurasyiaaaaahh

Makasih semuanya yang selalu dukung ceritaku. I love you all♡

Oke, Happy reading & enjoy!

ATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.

Warning ‼️dilarang keras membaca di waktu sholat!

___

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad 🤍


¤¤¤

'Maafkan aku ya, sayang. Aku terpaksa gak jujur sama kamu. Aku cuma gak mau kamu curiga kalau aku ketemu Rafael. Karena kamu tahu Rafael itu adalah orang pertama yang aku mintai bantuan saat aku ada masalah besar.' Batin Ray merasa bersalah.

"Sayang, pagi ini aku mau ke KUA sama ke kantor dinas. Mau lanjut ngurus akta nikah kita sama kartu identitas baru aku." Terang Ray setelah menghabiskan sarapannya.

"Ooh, pulangnya jam berapa kira kira?" Tanya Hana sambil membereskan bekas sarapan Ray dan juga bekas sarapannya.

"Insyaallah sih, dzuhur aku udah pulang." Jawab Ray.

"Ooh, ya udah kalo gitu." Balas Hana dengan singkat sembari mengelap meja makan.

"Kamu masih mau di sini atau mau aku anterin pulang ke Apartemen?" Tanya Ray.

"Eumh, kayanya aku mau di sini dulu, deh. Nemenin papa sampe Mama Winda pulang dari rumah anaknya. Soalnya gak tega ninggalin papa sendiri, ya walaupun pap udah sehat." Jawab Hana tanpa menyebut nama Carissa. Karena jujur saja Hana masih sakit hati dengan omongan Carissa ditelpon, tadi malam.

"Emang Mama Winda kapan pulang ke sininya?" Tanya Ray sembari membantu Hana mengangkat piring kotor ke dapur dan mencucinya.

"Tadi sih, kata papa sekitar jam sepuluhan."

"Ooh, tapi, kamu beneran gak papa kalo ketemu sama Mama Winda?" Tanya Ray dengan raut wajah khawatir.

"Emangnya aku bakal kenapa kalo ketemu sama Mama Winda, hubby? Toh, Mama Winda itukan gak gigit." Ucap Hana sambil berkelakar.

"Aku takut dia melukai kamu dengan perkataannya, kayak anak perempuannya itu." Jawab Ray dengan wajah khawatir yang begitu kentara. Hana tersenyum melihatnya, hatinya menghangat di khawatirkan seperti itu oleh suaminya.

"Gak akan sayang, kan ada papa di sini. Aku janji gak akan jauh jauh dari papa deh, supaya dia gak berani ngomong macem-macem ke aku." Balas Hana sambil tersenyum menampilkan barisan gigi putihnya.

"Pokoknya kalo dia macem-macem sama kamu, langsung aja hubungi aku, ya dear?"

"Aye aye, kapten!" Jawab Hana lalu tersenyum lebar kepada Ray.

Merasa gemas dengan senyuman lebar milik Hana itu, Ray spontan mencubit pipi Hana dengan tangannya yang masih berlumuran busa sabun pencuci piring.

Sontak saja Hana menjerit, dan melotot tak terima. "Ish, HUBBY! Tangan kamukan kotor!" Jerit Hana saat merasakan busa sabun dari tangan Ray berpindah ke pipinya.

"A..aduh, i'm so sorry, wife. Aku lupa kalo aku lagi cuci piring." Ucap Ray merasa bersalah. Dia benar benar lupa karena saking gemasnya dengan tingkah istrinya itu.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang