TQBM ¤ 26

2.3K 224 8
                                    

"Sudah ku duga bahwa hidupku akan terasa lebih hampa tanpa kamu, karena sebelumnya aku sudah terbiasa dan nyaman dengan kehadiranmu dalam hidupku."

{PLISS VOTE DULU OKE;)}

¤¤¤¤

ATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.

Warning ‼️dilarang keras membaca di waktu sholat!

___

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad 🤍

___

Sudah lebih dari dua minggu setelah kepergian Ray, Hana merasakan ada kekosongan dihari harinya. Dia selalu gelisah dan cemas juga rindu bila mengingat Ray. Cowok ganteng itu selalu mengganggu konsentrasi pikiran Hana akhir akhir ini. Dia terus memikirkan apakah Ray saat ini baik baik saja? Kemanakah cowok itu pergi? Dan dimanakah cowok itu sekarang berada? Pertanyaan itu menghantui Hana berhari hari setelah kepergian Ray.

Hampir setiap waktu Hana menghubungi nomor ponsel cowok berdarah jerman itu tapi sayangnya tidak pernah tersambung atau aktif.

'Lo sekarang lagi dimana sih, Ray? Kenapa ponsel lo gak pernah aktif? Gue khawatir banget sama lo tau nggak!' Gumam Hana gelisah dalam hati. Dia terus menatap ke layar ponselnya, mengabaikan sepiring nasi goreng pesanannya yang sudah sejak tadi terlantar dimeja kantin yang sedang ia tempati.

Tidak ada selera untuk makan, pedahal selama ini Hana tidak pernah menyia-nyiakan makanan karena gadis itu tau bagaimana susahnya mencari uang untuk mendapat seporsi makanan.

Tapi kali ini Hana merasa hambar saat mengunyah apapun jenis makanannya. Dia pikir kali ini bukan lidahnya yang bermasalah, melainkan perasaannya yang bermasalah. Dia selalu gelisah dan tidak fokus!

"Astagfirullah! Jangan terus terusan kaya gini Hana, nanti kalo sakit gak bisa kerjakan lo?" Tegur Hana pada dirinya sendiri. Cewek tomboy berhijab itu lalu meletakkan ponselnya dan mulai melahap nasi goreng yang sudah mendingin itu dengan ogah-ogahan.

Tidak lama kemudian Hesti datang menghampiri Hana dengan mencangking seplastik besar berlogo Alfamart berisi cemilan ditangannya. Cewek berbadan subur itu lalu duduk disamping Hana sambil meletakkan plastik bawaannya diatas meja.

"Hai Han, gak semangat banget sih makannya. Lo lagi banyak masalah yah?" Tanya Hesti penasaran.

Hana menoleh dan tersenyum tipis.
"Hai hes, lo habis kemana?" Hana memilih menghindari pertanyaan Hesti dan malah balik menanyai temannya itu.

"Lo mah kebiasaan ya Han, ada orang nanya gak dijawab. Malah nanya balik lagi! Gue abis ke Alfamart tadi beli cemilan." Jawab Hesti sedikit kesal dengan sikap Hana yang selalu menutup diri.

"Ooh..gue kira tadi lo mau pulang, sebab kelas lo hari inikan udah beres." Ucap Hana sambil menyuapkan sendokan terakhir nasi gorengnya.

"Tadinya sih mau pulang, tapi waktu liat lo lagi ngelamun dikantin, gue akhirnya kesini deh." Kata Hesti sambil membuka bungkus kemasan Lays lalu memakan isinya.

"Emang gue tadi kelihatan lagi ngelamun yah? Tanya Hana.

"Ho'oh. Makanya gue tanya lo lagi banyak masalah?" Ujar Hesti kembali bertanya.

"Hmm...iya nih." Jawab Hana singkat.

"Cerita dong sama gue, Han." Pinta Hesti sambil menatap Hana yang sedang meminum es tehnya.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang