TQBM ¤ 30

3K 248 21
                                    

Bisa minta 10 vote gak buat part ini?

Yang belum follow akun aku sekarang follow yuk:)

¤¤¤¤¤

Setelah pertemuan kita yang tak terduga, akan ada banyak kebersamaan kita yang tak terencana.

Ray-Han♡

Ray mengamati wajah putih pucat Hana yang kini sudah terlelap disebelahnya. Cowok itu tersenyum melihat betapa damainya wajah Hana saat gadis tomboy berhijab itu tertidur. Ray mengaku, kalau saat ini hatinya menghangat dan merasa tenang saat menatap wajah Hana seperti ini. Ya, cinta memang bisa dalam sekejap mengubah suasana hati seseorang.

"Aku mencintaimu, Hana." Gumam Ray tanpa sadar.

¤¤¤¤¤

Bus yang ditumpangi Ray dan Hana serta 63 orang lainnya itu berhenti direst area untuk beristirahat sejenak. Kesempatan itu banyak digunakan para penumpang untuk mencari makanan dan minuman kecil. Lain dengan Ray dan Hana yang begitu turun dari Bus langsung menuju ke mushola untuk sholat maghrib, dikarenakan waktunya sudah hampir memasuki waktu sholat Isya.


"Ray nanti kalo lo selesai sholatnya lebih awal daripada gue, tungguin gue didepan mushola yah." Pesan Hana kepada Ray.

"Oh, Oke Han." Sahut Ray sambil tersenyum.

"Awas, lo jangan pergi duluan yah." Peringat Hana. Seperti anak kecil yang takut ditinggal bapaknya.

Ray terkekeh sambil menggeleng samar. "Iya Han, bakal aku tungguin. Kamu takut banget ya aku tinggalin lagi?" Tanya Ray yang membuat Hana salah tingkah.

"Ish, apaan sih lo! sana sana, pergi ke tempat wudhu cowok." Jawab Hana yang malah menyuruh Ray segera pergi ke tempat wudhu. Ya, Hana malu mengakui kalau dia memang takut Ray meninggalkannya lagi, seperti di Bali waktu itu.

"Hahaha, oke-oke, Han. Aku pergi ke tempat wudhu nih." Kata Ray sambil tertawa. Melihat Hana salah tingkah karenanya tadi, memang membuat hati Ray senang.

"Ya udah sana! Keburu isya kalo ngobrol terus." Seru Hana lalu berjalan menuju tempat wudhu perempuan.

Ray juga sama, lelaki itu beranjak pergi menuju tempat berwudhu khusus pria.

¤¤¤¤¤

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

"Amiin ya robbal Alamin." Ucap Hana mengusap wajahnya dengan kedua tangan seusai salam, setelah menyelesaikan sholatnya. Hana tak lantas bangkit, melainkan dia menyempatkan diri untuk berdzikir dan berdoa untuk kesembuhan ayahnya.

"Ya Allah, sembuhkanlah papa hamba, setega apapun papa hamba, kepada hamba, beliau tetaplah orang tua hamba. Ya Allah, ampunilah kesalahan hamba dan kesalahan papa dan mama hamba, hilangkanlah sakit hati hamba atas sikap papa hamba. Karena hamba tahu jika ridho Mu tergantung kepada ridho orang tua hamba. Maka dari itu hamba mohon kepadamu Ya Allah, agar papa hamba berkenan memaafkan hamba dan meridhoi hamba. Aamiin." Doa Hana sambil tak kuasa untuk tidak menangis.

Di Mushola yang sama, Ray pun sedang berdoa.

"Ya Allah, Ya tuhanku, yang maha berkuasa dan maha menyayangi. Ampunilah segala dosaku dan aku memohon kepada Mu, sadarkanlah Daddyku Ya Allah. Berikanlah beliau hidayah agar beliau bisa mengerti dan menyayangiku dan tidak memaksaku untuk melanjutkan bisnisnya yang penuh dosa itu. Dan aku mohon Ya Allah, berikanlah aku jalan yang mudah untuk bisa menikahi Hana. Karena aku mencintainya Ya Allah, dan aku tidak ingin rasa cintaku kotor sebab tidak didasari oleh ikatan suci. Maka dari itu permudahkanlah jalanku untuk menghalalkannya Ya Allah. Aaamiiin Ya Robbal Alamin." Mohon Ray dalam hati dengan khusu'nya.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang