TQBM • 45

1.7K 115 18
                                    

Assalamualaikum kesayangan2ku❤️❤️❤️

Hayo senang gak aku update?

Yang belum follow akun aku yuk di follow dulu, oke➡️nurasyiaaaaahh

Dan juga follow Ig aku : zzahraakhoirr

Oke, langsung aja..

Selamat membaca guys❤️

•••••

Ray masih mengenakan kopiah saat Hana menyajikan secangkir teh hangat di meja yang terletak di hadapannya. Rutinitas yang di lakukan setelah sholat subuh itu sudah berlangsung semenjak mereka menikah dan tinggal di apartemen.

"Makasih ya, sayang." Ucap Ray dengan senyuman tipis di bibirnya.

Hana balas tersenyum lalu duduk disamping Ray sambil menatapi suaminya yang mulai meminum teh buatannya itu.

"Selalu manis, seperti kamu." Puji Ray setelah meminum tehnya.

Hana tersenyum senang mendengar pujian Ray, wanita yang sedang hamil itu lalu menyandarkan kepalanya ke bahu tegap sang suami dengan manja.

Ray pun dengan senang hati melingkari pinggang Hana dengan lengan kekarnya. Pria tampan berdarah Jerman itu merasa senang ketika Hana bermanja manja kepadanya.

"Hubby..." Panggil Hana yang membuat Ray menatap wajahnya.

"Apa sayang?" Tanya Ray dengan lembut.

"Aku..aku mau roti deh." Jawab Hana yang tidak di pahami oleh Ray.

"Roti?" Tanya Ray sambil mengernyitkan keningnya. Tumben Hana kepengen roti, pikirnya.

Hana mengusap perutnya dengan wajah sedih yang membuat Ray langsung panik dan menangkup wajah mungilnya.

"Kenapa honey? Perut kamu sakit, ya? Mual ya?" Tanya Ray dengan raut cemas. "Mau roti? Aku beliin sekarang."

Hana menggelengkan kepalanya mencegah Ray ketika pria itu hendak pergi membeli roti di minimarket.

"Baby bunny mau makan roti sobek..hiks.." Jawab Hana sambil merengek di tengah rasa prustasi dan malunya.

Ray terdiam untuk mencerna apa maksud jawaban istrinya itu.

"Kamu tunggu sebentar ya, aku mau ke supermarket buat beli roti sobeknya."

"Tapi makannya mau sambil dipeluk," ujar Hana manja.

"Jadi mau roti sobek yang dijual di abang-abang atau mini market?" tanya Ray yang membuat Hana mikir.

"Nggak mau dua-duanya, maunya kamu yang bikin."

"Sayang, tapi aku udah lupa caranya bikin roti," jawaban Ray membuat wajah Hana cemberut menahan kesal.

Ray menghela nafas lalu dengan lembut menatap mata Hana dan mencium kening istrinya itu berkali-kali.

"Oke aku bikinin sekarang, tapi jangan protes ya kalau bentuknya enggak kayak roti sobek yang di Mall-mall."

"He'em."

Ray pun segera mengabulkan permintaan Hana, ia rela melakukan apapun agar ibu dari calon anaknya yang masih berada di perut itu puas dan tidak ngambek lagi.

"Tepung, telur, ragi, gula, dan sedikit garam." Ray mengingat-ingat semua bahan-bahan membuat roti. Untung saja ia tak lupa cara-caranya karena dulu ia sering membuat roti homemade untuk menghemat pengeluaran.

Saat Ray selesai mengadoni dan meletakkannya sebentar di kulkas agar adonannya mengembang, Hana datang dengan senyuman cerahnya. Aura bumil jelas membuat Ray tambah terpesona kepada kekasih halalnya itu.

"Lihat baby, Daddy kamu badannya kekar banget...Kalau udah gede kamu harus banyak olahraga ya, biar perawakannya kayak Daddy," gumam Hana mengajak bicara bayi yang ada di kandungannya sambil mengelus-elus perutnya.

Kemudian dengan sumringah Hana memeluk tubuh Ray dari belakang dan mengelus-elus perut six pack sang suami yang tertutup singlet tanpa memperdulikan ekspresi wajahnya yang sudah panas dingin.

"Sayang, udah yah, sambil nunggu adonannya siap untuk dioven, aku mau nge-gym dulu, oke?" Ujar Ray yang mendapat gelengan keras dari Hana.

"Please sayang," mohon Ray dengan suara memberat.

"Kamu pelit!" Hana merajuk kemudian melepaskan tangannya dari tubuh Ray dan berlari menuju kamar mereka.

"Tuh kan dia salah paham," gumam Ray yang dengan segera menyusul Hana.

Setibanya di kamar mereka, Ray melihat Hana sedang berbaring di kasur membelakanginya. Ray menghela nafas lalu dengan hati hati ia naik ke atas kasur dan berbaring di sebelah Hana sambil memeluk tubuh istrinya itu dari belakang.

"Honey, jangan ngambek ya?" bujuk Ray sambil mengusap perut Hana.

"Kamu pelit kasih sayang sama istri dan anak kamu sendiri," ucap Hana yang membuat hati Ray menyesal.

"Sayang ... bukan seperti itu, aku cuma takut kalau aku kelepasan. Kamu tahu kan aku nggak bisa banget dipegang-pegang di bagian perut sama kamu?" terang Ray yang membuat Hana membalikkan tubuhnya untuk menghadap Ray.

"Berarti kamu...." Belum selesai perkataan Hana saat Ray tiba tiba meraih puncak kepalanya dan membisikkan sebuah kalimat Do'a yang membuat Hana berubah gugup.

"Bismillahirrahmanirrahim...Allahumma jannibnassyaithaana wa jannibi syaithoona maarrozaqtanaa..Aamiin."

Ray mencium kening Hana lama sebelum memandang mata istrinya itu dengan penuh arti.

"Aku...udah boleh 'ibadah' sama kamu kan, sayang?" Tanya Ray yang hanya di balas anggukan malu-malu dari Hana yang sudah sangat gugup.

Setelahnya mereka berdua merengguk pahala dengan penuh kelembutan dan cinta.

Bersambung...

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK.😍😍😍




RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang