Budayakan Vote☆sebelum baca ya sahabat.♡
ATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.
Warning ‼️dilarang keras membaca di waktu sholat!
___
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad 🤍
¤¤¤¤¤
"Kak Ray ... ganti main bola yuk, aku udah bosen main kembang apinya," pinta Afarel menghentikan Ray yang ingin menghidupkan kembang api lagi. Bocah itu mengajak Ray bermain bola.
"Ok! Yuk kita main bola. Mana bolanya? Sini lempar ke kak Ray," jawab Ray sambil menaruh bungkus kembang api yang tadi dimainkannya dikursi tempat Hana duduk dengan manis sambil melihatnya bermain bersama Afarel.
"Gak papa kan, Han. Kalo pulangnya sedikit lebih malam?" bisik Ray yang langsung diangguki santai oleh Hana.
"Gak papa kok, lagian kan besok gue free jadi pulang lebih larut gak masalah. Gue juga kasian sama Arel," balas Hana sambil tersenyum.
Ray lalu menghampiri Afarel dan berjongkok menyetarakan tingginya dengan anak berusia empat tahunan itu.
"Arel emang belum ngantuk ya?" tanya Ray dengan lembut sambil mengusap rambut hitam Afarel.
"Iya, Arel belum ngantuk, Kak. Biasanya Arel tidur jam 09.00 dan sekarang masih jam 08.30, jadi masih ada waktu buat Arel main sama kak Ray," jawab Afarel sambil memberikan bola miliknya kepada Ray. Dan dengan senang hati Ray menerimanya.
"Kak Billa jadi wasitnya ya!" perintah Afarel yang membuat Hana tersenyum lalu mengangguk setuju.
"Ayo ... kita mulai pertandingan antara Avarel dan Kak Ray! Are you ready?"
"Yes, Ready!" teriak Ray dan Avarel kompak.
"Satu ... dua ... tiga ... mulai!" seru Hana memberi aba aba pada Ray dan Afarel.
Merekapun bermain bersama sampai kurang lebih tiga menit. Berlarian kesana sini mengejar bola yang mereka tendang. Sampai....
Duk ... puiiingg ... srakghh!
"Yahh bolanya keluar pagar tuh!" keluh Afarel lesu.
"Tidak masalah baby boy, kak Ray bisa ambilkan untukmu. Tunggu disini sama Kak Hana, oke!" kata Ray sambil langsung memanjat dan meloncati pagar tembok yang lumayan tinggi, Hana menggelang tak percaya melihat kenekatan Ray. Belum sempat ia melarang cowok itu, eh orangnya malah sudah duluan menghilang dibalik pagar tembok Halaman rumah Afarel itu.
Hana berdoa semoga saja Ray memang tidak sengaja ingin menghancurkan wajah tampannya dengan melompati tembok pagar yang tinggi itu. Yah, semoga saja Ray mendarat ketanah dengan baik dan tepat hingga tidak terjatuh dan terluka. Dan yang paling penting wajah cowok itu tetap utuh. Haha, baiklah jangan hiraukan pemikiran absurd Hana ini.
Hup.
Ray mendarat dengan sempurna bagaikan spiderman yang begitu ahli melompat kesana sini. Tunggu! yang jago melompat itu bukannya si tarzan ya?
Oke, kali ini jangan pedulikan keabsurdan si author! :D
Ray mencari bolanya kesekeliling tempat itu. Dan akhirnya dia menemukannya dipinggir sebuah selokan. Untungnya bola itu tak sampai masuk kedalam selokan tersebut, kalo masuk pasti akan menambah pekerjaan buat Ray.
"Huh ... untung tidak sampai masuk kedalamnya." ucap Ray bersyukur sebelum mengambil bola itu dari sana.
Tak lama setelah Ray pergi mengambil bola. Sebuah mobil pajero hitam masuk kehalaman rumah Afarel.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...