TQBM ¤ 24

2.3K 239 26
                                    

Please VOTE dulu ya ☆!

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

____

Setelah percakapannya dengan Hana selesai akhirnya Kevano enyah juga dari hadapan Hana. Dan sekarang Hana masih berada ditangga masjid, menunggu Hesti yang belum juga muncul.

"Hesti mana sih? Kok lama banget," gumam Hana sambil menoleh kedalam masjid mencari keberadaan temannya itu.

"Oiy! Nyariin gue ya?!" tegur Hesti yang tiba tiba datang dengan suara cemprengnya yang menembus gendang telinga Hana. Sebab cewek berbadan subur itu setengah menjerit tepat didepan telinga Hana.

"ASEM LO!" sahut Hana dengan keras sambil mengusap telinganya yang terasa ditembus oleh suara cempreng Hesti.

"Hehehe ... maaf-maaf gue kan reflek tadi," ucap Hesti sambil cekikikan.

Hana memutar bola matanya malas. "Lo tadi kemana sih? Kok lama banget?" tanya Hana.

"Gue tadi abis ke toilet masjid dulu, buang air kecil sampe tiga kali," jawab Hesti benar-benar jujur.

Hana tertawa mendengarnya. "Lo minum apa sampe beser kaya gitu?" tanya Hana geli.

Hesti menunjukan cengiran lebarnya. "Kayanya sih, karena tadi siang gue kebanyakan minum es dikantin kampus. " Jawab Hesti sambil menyeringis.

"Makanya Hes, kalo minum es itu pake takaran." Peringat Hana sambil menatap Hesti geli.

"Iyalah lain kali mah," jawab Hesti sambil tersenyum malu.

"Udah yuk pulang," ajak Hana.

"Eh-eh, ntar dulu gue mau nanya," sela Hesti yang membuat Hana tak sabar.

"Ya udah cepat, mau nanya apa?" tanya Hana sambil mengambil langkah.

"Tadi gue kaya liat Pak Kevan ngomong sama lo. Iya gak sih?" tanya Hesti penasaran.

Hana mengangguk. "Iya, kenapa emang?" sahut Hana balik bertanya.

"Gak kenapa-napa sih. Tapi kalo boleh tau dia ngomong apa sama lo?" tanya Hesti mulai kepo. Cewek berbadan subur itu menyamakan langkahnya dengan Hana.

"Ngomongin soal kerjaan, dia kan manager ditempat gue kerja," jawab Hana berbohong.

"Ooh ... gitu, kirain ngomongin masa depan kalian," goda Hesti.

"Ngaco lo, Hes!" balas Hana dengan nada judes yang membuat Hesti tertawa.

"Elah gue bercanda, sensi amat sih, Hana honey," ujar Hesti sambil merangkul pundak Hana sambil berjalan menuju motornya.

¤¤¤¤¤

"Dah ... gue pulang dulu ya, Han. Good nite and see you tomorrow, bestie," ucap Hesti sambil melambaikan tangannya. Cewek itu baru saja mau pulang setelah mengantarkan Hana ke kost-annya.

"Oke, hati-hati dijalan, Hes. Good nite too..." Hana balas melambaikan tangannya.

Setelah menunggu motor Hesti menghilang dari pandangannya Hana pun cepat masuk ke dalam Kost-annya.

Tapi belum lama setelah Hana masuk, dia dikagetkan dengan jendela penghubung kost-annya dengan tempat Ray dulu, terbuka. Siapa gerangan yang membukanya? Pikir Hana sambil menyalakan lampu ruang tengah.

"Malam Han." Tiba tiba sosok tampan muncul dijendela itu sambil menampakkan senyuman manis khasnya.

Hana yang baru saja akan mengecek jendela tersebut sontak merasa kaget saat melihat sosok yang menumpukan sikunya dijendela kayu tersebut.

RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang