"Senyum dan tawamu merupakan kebahagiaanku. Sedih dan tangismu adalah duka bagiku. Maka, teruslah tersenyum dan tertawa untukku. Agar kita dapat sama sama merasa bahagia."
~¤Ray-Han¤~
FOLLOW ME ON INSTAGRAM : @asyiahmuzakir
& WATTPAD : nurasyiaaaaahhATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.
Dengan antusias Hana ikut mencoba menangkap belut belut yang terletak diember besar itu bersama ibu penjualnya. Rencananya ia akan membeli belut sebanyak dua kilogram karena harganya yang sedang lumayan murah.
Hana tampak sangat senang ketika tangannya berhasil menangkap satu ekor belut berukuran sedang. Tanpa segan gadis tomboy berhijab itu memperlihatkan hasil tangkapan belutnya pada Ray yang berdiri tak jauh darinya. Melihat seekor belut yang Hana pamerkan kepadanya sontak membuat Ray bergidik ngeri.
Cowok ganteng itu tampak ketakutan saat Hana mendekatkan belut hasil tangkapannya tepat ke depan wajahnya.
"HAN! JAUHKAN MAHLUK LICIN ITU!" teriak Ray heboh saat Hana mendekatkan belut itu kearah wajahnya.
"Ahahaha ... kenapa? Lo takut yah?" ledek Hana masih sambil menggenggam belut ditangannya.
"Ish..aku bukannya takut, Han! Tapi jijik," jengkel Ray saat Hana menatapnya dengan sorot penuh ejekkan.
"Hehehe, tapi kenapa lo bisa jijik hayo?" ledek Hana lagi. Mata gadis itu menatap Ray geli.
"Entahlah! Mungkin karena kulitnya terlihat licin dan bentuknya seperti ular," jawab Ray tambah kesal saat Hana belum juga menjauhkan belut itu dari hadapannya.
"Aduh lo ini yah! Bedain dong antara belut sama ular! Nih yah, belut itu jelas beda sama ular, kalo ular itu berbisa, kalo belut itu enggak. Ular itu bersisik dan bertaring kalo belut enggak punya sisik dan taring," jelas Hana yang membuat Ray mengangguk anggukan kepalanya tanda bahwa ia mengerti.
"Lucu ya mbak suami bulenya." Tiba tiba suara ibu penjual belut itu mengintrupsi Hana dan Ray untuk menoleh kearahnya.
"Hehe ... dia bukan suami saya bu. Dia sahabat sekaligus saudara angkat saya." Ungkap Hana sambil tersenyum salah tingkah.
"Bukan bu, lebih tepatnya saya ini calon suaminya," ralat Ray yang membuat Hana kaget dan spontan menginjak kaki miliknya.
"Awhh ... sakit Han!" pekik Ray saat kakinya diinjak dengan spontanitas.
"Makanya jangan ngarang cerita!" bentak Hana dengan judesnya.
Gadis tomboy berhijab itu mati matian menahan malu saat penjual belut itu terkekeh sambil melihat kearah dia dan Ray. Belum lagi banyak ibu-ibu yang juga sedang berbelanja di sekitarnya menatap mereka penasaran."Siapa yang ngarang cerita sih, Han? Aku kan ngomong apa adanya," ujar Ray berniat membalas ledekan Hana diawal tadi.
"Apa adanya pale lu! Udah jelas kalo lo itu ngada-ngada," gumam Hana dengan kesalnya. Karena saat ini semua mata seakan menatap mereka berdua.
"Aku serius! kamu, nggak percaya? Mau aku buktiin sekarang?" tanya Ray sambil memasang raut usilnya.
"Apanya yang dibuktiin, sih? Nggak jelas banget tau nggak!" jawab Hana mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYHANA : Takdirku Bersamamu [END√]
RomanceHana Shabila adalah seorang gadis berhijab berpenampilan nyentrik, jelas saja karena di universitasnya sangat jarang ada yang berkerudung dan memakai pakaian serba panjang sepertinya. Wajar, ia berkuliah di Bali yang mana muslim jadi minoritas. Ia h...