"Di balik setiap episode merah jambu, sering terselip perasaan abu-abu"
~...~
WARNING!!! Semua karakter dalam cerita ini, murni hanya halusinasi dan imajinasi Author. So, jangan ada yang bersikap salty yaa wahai Readers yang tercinta. HAPPY READING🤗
¤¤¤
"Huft.. cape banget gg sih" keluh Jisung dengan kepala merebah di meja.
"Gila sih, baru kali ini kita latihan selama itu" timpal Mark dengan tampang lelah.
"Yakali rajin, tadi tuh si ketua udah kek orang kesurupan"Renjun sarkas.
"Ushh, malah ngeghibah. Kualat tau ketua sendiri digunjingin"tegur Hana.
"Yaahh, lo nya sih gg ngerasain. Udah keriting nih jari gue"Mark si gitaris tak tahan untuk tidak protes.
"Trus gue bisa apa?" ledek Byun Hana. Sedetik kemudian hpnya berbunyi. Tanpa menunggu lama, tangannya sudah sibuk dengan ponselnya. Senyum mengembang di sudut bibirnya.
"Eh Han, lo panitia festival kan?" tiba-tiba Renjun bertanya.
"Em?"Hana acuh tak acuh. Matanya lebih memilih terpaku pada layar hp di tangan.
"Lo tau gg siapa yang datang nyamperin club musik?"lanjut Renjun.
Hening. Tak ada jawaban. Renjun melirik.
"Han?" panggilnya. Yang dipanggil hanya senyum-senyum tidak karuan pada layar hp.
"WOYYY" Chenle berteriak gemas di telinga Byun Hana.
"Anjirrr. Apaan sih"Hana murka.
"Giliran diteriakin baru nyadar"cemooh Chenle tanpa merasa bersalah. Jisung tertawa mengiyakan.