08-Summer Time (II)

45 22 3
                                    

"Barangkali akan kau temui
ketulusan di telaga
obsidian hitam miliknya"

~...~

Surya musim panas masih merajai hari. Pun hembusan anginnya masih senang menari-nari. Tiga motor gede berjejer membelah aspal, menyapu setiap persimpangan yang dilewati.

"Pegangan yang bener Ra"sudut bibir Na Jaemin mengembang, memunculkan seulas senyum usil.

"Udah...udaah, bawel banget sih Na" Ara yang duduk di belakangnya acuh tak acuh, toh dia sudah duduk dengan benar menurutnya.

Melirik Ara yang bersifat abai dari kaca spion, Jaemin lantas memacu gas motornya, membuat badan Kim Ara sedikit terhuyung ke belakang. Sontak saja Ara berpegangan pada bahu pemuda di depannya.

"Wuuss gila memang tuh anak"Lucas tertegun melihat motor Jaemin yang secepat kilat melewatinya.

"Ya ampun, Ara apa kabar? Hahaha"Hyeri tertawa ngeri.

"WOII GILA, HATI-HATI ARAA"Jeno ikut berseru khawatir.

Sayang sekali, Kim Ara tidak punya kesempatan untuk mendengar apalagi merespon teriakan Jeno. Motor yang dinaikinya sedang menggila. Kim Min Ji hanya menatap getir.

"Nanaaaa, pelanin napa"Kim Ara ikut menggila. Tangannya erat memegang pundak Jaemin. Kibasan angin menampar wajahnya, tak lupa memainkan rambut panjangnya. Na Jaemin seolah tidak mendengar, dan tetap pada kecepatan yang sama.

"NANAA...JANGAN NGEBUT. BATU BANGET SIIH"Kim Ara habis kesabaran dan berteriak di telinga Jaemin. Wajahnya sudah berantakan tak karuan.

Na Jaemin menurunkan kecepatannya. Teriakan Kim Ara ditelinganya cukup memusingkan.

"Aduh Ra, jangan ngegas napa"Jaemin protes.

"Kebalik, gue yang harusnya bilang jangan ngegas Na"tukas Ara sarkas, lantas memukul ringan pundak Jaemin. Yang dipukul hanya tertawa usil.

"Sensi amat sih neng"Jaemin sednag dalam mood untuk mengusili Kim Ara.

"Yaa sensi dong, gue masih belum mau dead Na, belum tamat kuliah, belum kerja,masih belum nikah juga"cerca Kim Ara panjang lebar.

"Ya udah, nikah sama gue aja Ra"Jaemin melontarkan ide gila lengkap dengan senyum usilnya lagi.

"Oemjii Nana, lo masih sehat kan?"Kim Ara meragukan pendengarannya. Jaemin tertawa renyah.

Roda motor ketiga pemuda tersebut masih terus berputar. Melindas setiap inci jalanan di depannya. Tak lama berselang, mereka berhenti di depan sebuah taman hiburan di pusat kota. Musim panas adalah waktu yang lumayan sempurna untuk menikmati setiap wahana di tempat tersebut.

Pasukan rusuh tersebut sudah berada di dalam taman hiburan yang dituju.
Manusia cukup ramai hilir mudik memenuhi tempat tersebut.

Manusia cukup ramai hilir mudik memenuhi tempat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang