17-Unconditional Feeling (I)

33 17 2
                                    

"Sudahkah kamu seyakin itu Tuan? Semampu apa hatimu membendung luapan renjana yang sedang menggila itu?"

♡♡♡

Gemerisik dedaunan berpacu riang, tertiup ringan desir sang bayu. Pun si raja hari, masih bersinar gagah di langit-Nya.

Waktu berlalu begitu cepat tanpa di sadari. Ini sudah hari kelima festival. Sekelompok gadis yang tengah duduk berlindung di bawah sebuah pohin terlihat asyik menyesap minuman di tangan.

"Eh kak, lihat itu Kak Doyoung!"Lia tiba-tiba berseru.

"Mana? Mana?"sontak saja mata Yeji mencari sosok yang dibicarakan.

"Eh, tapi gue denger-denger yaa, kak Doy beneran udah dekat banget sama temen kelasnya si Lia"ujar Yuna. Sontal, atmosfir antusias Yeji menurun drastis, berganti dingin.

"Sok tau lu"hujatnya.

"Eh, tapi bisa jadi loh kak. Ingat gg sih waktu acara pembukaan? Keknya kak Doy senyum ke arah tuh cewek"Chaeryeong menambahkan. Mata Yeji menatap bengis, tak suka dengan gagasan itu.

"Udah! pen muntah gue dengar nama tu cewek"bentaknya. Sontak mereka terdiam.

Gayung bersambut, tak jauh dari tempat mereka berdiri terlihat seroang gadis sedang asyik memotret lapangan. Byun Hana, dia sedang berdiri di sana.

"Panjang umur tuh cewek"Yeji langsung berdiri, diikuti genk nya. Lantas mereka dengan pongah berjalan ke arah Hana.

"Hei, cewek ganjen"Lia serta merta mendorong bahu Hana membuat gadis itu terperangah kaget.

"Apasi lu"Hana menatap kesal.

"Berani ya lu deketin Doyoung!"tangan Yeji yang geram bersiap melayang berniat menampar Hana.

Secepat kilat, gadis dengan kamera di lehernha itu sigap menangkap tangan itu. Selamat wajahnya dari deraan tangan gadis bermata tajam yang terlihat bengis itu.

"Cari masalah ya lu! Emang lu siapa?"Hana menatap murka, tak terima diserang tiba-tiba.

"Belagu lu ya. Sopan dikit woii, dia senior tau"Yuna menyela. Mendengar itu, Hana sontak menyeringai receh.

"Senior? Hahaha"pancingnya tertawa sarkas.

"Sopan dikit bocah"celetuk Ryujin jengah melihat kelakuan Hana.

"Peduli apa gue? Mau lu senior, rektor atau apapun itu, selama lu bersikap kurang ajar, amit-amit gue bakal sopan!"cerca Hana berapi-api.

"Songong beneran nih bocah"celetuk Chaeryeong.

"Mau apa lu?"Hana melanglah maju menantang. Sekelompok penyerangnya itu melangkah mundur.

Yeji cs menciut. Mereka tak menduga akan mendapat respon keras seperti itu dari Hana yang dinilainya sebagai cewek pendiam. Perlawanan itu sunghuh tak terduga.

"Awas aja lu brengsek!"Yeji dengan mata goyah beranjak dari situ dengan segenap amarah memburu di dadanya. Pun dengan teman-temannya yang lain. Sementara Hana menghempaskan nafas kesal melihat punggung gadis-gadis tersebut.

"Lia! Yuna!"bentak Yeji tiba-tiba.

"Apasi kk?"Yuna terperanjat.

"Kalian tau kan harus ngelakuin apa?"seringai licik tiba-tiba terlukis di wajah Yeji.

"Oh baik kak. Dengan senang hati"ujar Lia ikut menyeringai. Sementara Ryujin dan Chaeryeong hanya menatap antusias ikutan menyeringai.

Meninggalkan Yeji cs yang tengah murka, ditengah cuaca panas tersebut terlihat dua orang anak muda yang tengah kejar-kejaran.

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang