33-Sweet Sunday

40 19 1
                                    

"Dan aku memilih jatuh pada cara sederhanamu, Tuan"

♡♡♡

Minggu pagi, sang baskara kembali tersenyum. Di lantai dua kediaman keluarga Byun, di sebuah kamar yang kental dengan nuansa putih gading yang mendominasi di antara beberapa dekorasi hitam dan abu-abu.

Byun Hana berdiri menatut bayangan di cermin. Bersiap pergi sesuai dengan waktu yang sudah di janjikan. Berselang beberapa detik, ponselnya berdering.

"Iya kak"sapanya menjawab panggilan tersebut.

"Kita udah di bawah Han"

Hana berjalan menuju balkon kamarnya, dan melihat dua buah mobil sudah berjejer rapi di depan gerbang rumahnya.

"Siap kak, i am coming" ucap gadis itu menutup telfon dan segera keluar dari kamarnya dan menuruni tangga dalam kecepatan tinggi.

"Kemana lu dek?" Ten yang sedang bermalas-malasan di atas sofa terkejut mendengar langkah kaki adiknya.

"Kepo banget sih lu bang!"seperti biasa jawaban Hana cukup mengesalkan.

Ten mendengus mendengar jawaban itu. Lantas langsung bangun dan melompat untuk menghadang langkah kaki Byun Hana.

"Ngaku lu dek, mau jalan sama si alis cetar semalem ya?"tuding Ten dengan wajah menyebalkannya.

"Sotoy iih"Hana melongos dan berjalan melewati Ten dengan cueknya.

Ten langsung misuh-misuh dan mengejar langkah kaki Hana.

"Ngaku lu dek"godanya semakin menjadi-jadi.

"Astaga kak, ngeselin banget yaa. Cari cewe gih, jangan jomblo mulu! Weekend malah ngebo di rumah"

Celotehan langka Byun Hana tentu saja menusuk Ten dengan kenyataan. Dengan alami, pemuda berkaos oblong putih itu menjitak kening adiknya tanpa berkata-kata.

"Apasii lu Ten!" Hana merutuki abangnya yang kini sudah kembali berada dalam posisi rebahannya dengan cuek.

Ingin sekali dia menimpuk pemuda itu, namun itu akan sangat membuang waktunya. Baku hantam dengan Ten tidak akan ada habisnya jika terus diladeni.

Titt...titt..tiitt

Suara klakson mobil di depan kediaman keluarga Byun meradang.

"Brisik weeii" Yangyang menampol lengan Hendery yang bermain klakson seperti orang kerasukan.

"Udah kapalan pantat gue nungguin si Hana tau"rutuknya dan kembali memainkan klakson mobil dengan tak berakhlak.

Tit...titt....tiiitttt

Hana yang baru keluar dari gerbang acuh tak acuh dan langsung menuju mobil Xiaojun. Pemuda itu sudah berdiri di dekat pintu mobilnya.

"Ayok Han"ajaknya dengan senyum manis dan membukakan pintu mobil dengan antusias.

"Ayo kak, keburu ngamuk kak Dery ntar"Hana cengengesan melihat Dery yang menatap mereka dengan tatapan bosan.

"Buruaan weiii"teriaknya dari jendela mobil yang lain.

"Cieeelaah yang ga sabar ketemu Ara"ledek Xiaojun yang kini bersiap masuk mobil.

"Cieeelaaah yang kegirangan nyetirin Hana"balas Hendery.

"Kampreeet ya lu bang! Cepetan, gue keburu ngantuk"Yangyang sudah tidak tahan dengan kelakuan konyol temannya.

Tak berapa lama berselang, kedua mobil sudah melaju di tengah jalanan kota. Hana menyandar santai di bangku sebelah Xiaojun. Diam-diam pemuda itu melirik, lantas tersenyum simpul.

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang