"Kenyataan yang menyakitkan akan terasa tak masuk akal saat hati menolak untuk menerima"
♡♡♡
Festival musim panas telah berlalu. Kegembiraan dari sejak awal kegiatan dimulai berubah menjadi kekacauan di malam pesta topeng itu. Tentu saja masalah ini bukanlah masalah yang bisa dipandang sebelah mata.
Pihak kampus mau tidak mau harus mengambil tindakan terhadap insiden sebut. Terlebih lagi setelah adanya desakan dari berbagai pihak yang tidak bisa dianggap enteng. Keluarga Kim yang putrinya menjadi korban dalam kecelakaan itu tentu saja tak akan tinggal diam dan membiarkan masalah tersebut berlalu begitu saja.
Keesokan paginya dengan izin dari pihak kampus, tim penyidik dari kepolisian kota mulai menyelidiki penyebab ledakan kecil dari aula tersebut. Setelah diselidiki, didapatkan hasil bahwa ternyata ledakan itu bersumber dari bahan radioaktif yang diletakkan dekat lilin yang menjadi dekorasi di sekitar lantai dansa.
Tentu saja hal itu menyisakan tanda tanya. Siapa pelaku yang meletakkan bahan yang mudah meledak tersebut? Teka-teki itu memasuki babak baru.
Pagi menyingsing dengan hangat. Bilur keemasan dari sang mentari merambat lembut melalui jendela. Menelusup di setiap celah gorden putih gading.
Gadis dengan rambut sebahu itu membuka mata secara perlahan. Lantas mengerjap-ngerjap dalam keadaan setengah sadar. Keningnya mengernyit mencoba memahami situasi.
Rumah sakit?
Gumamnya bertanya dalam hati. Lantas matanya menyapu sekitar. Kesadarannya kembali pulih begitu melihat beberapa orang yang masih terlelap di ruangan itu.
Hyeri kembali ingat perdebatan ringan dini hari. Keluarga Ara menyarankan agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Tetapi mereka enggan beranjak dari rumah sakit sebelum sahabatnya yang tergolek di bangsal rumah sakit itu sadar. Mereka dengan keras kepala menyatakan akan tetap di rumah sakit itu.
Akhirnya solusi datang dari dokter Minho, ayah Lucas. Berkat dokter itu, mereka berlima diizinkan untuk menginap di ruangan VIP tempat Ara di rawat. Mereka bisa tidur di sofa dan ranjang lain yang disediakan dalam ruangan yang cukup luas dan nyaman itu.
Sementara Choi Nari memutuskan untuk pulang setelah diminta oleh Jaehyun yang tidak mau gadis itu beristirahat dalam keadaan tidak nyaman. Gadis itu pulang bersama sepupunya, Doyoung si ketua BEM.
Haechan? Pemuda itu akhirnya juga memutuskan untuk kembali ke rumah. Setelah gagal membujuk adiknya untuk pergi bersama, akhirnya dia pulang sendirian. Dengan berat hati meninggalkan adik dan seseorang yang spesial baginya di rumah sakit malam itu.
Hyeri bangkit dari tidurnya. Duduk dalam keadaan sedikit linglung. Dan lebih mirisnya lagi, dia masih memakai gaun semalam. Untung saja mereka dapat menggunakan selimut rumah sakit.
Matanya terhenti pada sebuah jas hitam di atas selimutnya. Ya, itu adalah jas Lucas. Sejak kapan si tengil itu menyelimutinya dengan jas ini? pikirnya.
Netra gadis itu mencoba mencari pemilik jas tersebut. Di sofa, terlihat Lucas beserta duo J yang tidur dalam posisi tidak nyaman. Sementara dia bersama Min Ji mendapat posisi di ranjang yang cukup untuk mereka berdua. Dan Min Ji masih pulas di sampingnya.
Mark dan Jaehyun tidur di sofa yang berhadapan dengan teman-temannya. Keduanya juga terlihat sangat lelah sekalipun masih tertidur. Sedangkan pasangan Kim tidur di samping bangsal yang putri mereka tempati.
Ruangan itu masih sunyi. Ara masih terlihat belum sadar di atas bangsalnya. Sementara yang lain terlihat masih bermain di alam mimpi.
Ya, mereka terlelap sudah cukup larut tadi malam. Bahkan bisa dikatakan sudah dini hari. Jadi tidak heran bila beberapa orang itu masih tertidur lelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
De TodoCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-