11-Helpless

35 20 3
                                        

"Dan kau tau? Rasa bukanlah sekelumit elemen kimia yang bisa kau tambah atau kurangi sekehendak hati"

~...~

Sang baskara tepat berada di atas ubun-ubun. Puncak didih musim panas menyeruak, membungkus persadaan dengan panasnya.

Di tengah terik tersebut, seorang gadis dengan rambut pendek sebahu sibuk mengibas hamparan rumput dengan tangannya. Menyapu tiap inci permadani hijau di depan perpus itu dengan teliti.

"Aduh...kok gg ada"pekiknya tertahan.

"Lu cari apa siih"rasa penasaran Lucas yang dari tadi hanya menatap bingung meledak. Ia ikut berjongkok di samping gadis itu.

"Cari duit receh ya?"jiwa usilnya kumat.

"Bacot lu ya. Jangan nambah pusing deh, gue lagi butuh fokus nih"cerca Hyeri dengan sorot mata sebal.

"Ya makanya maimuun, kasih tau gue dong. Lu cari apaan, biar gue bisa bantu gitu"cerocos Lucas ikutan sebal. Hyeri menghela nafas, menahan kesal.

Memori beberapa jam yang lalu kembali berputar di kepalanya.

"Dek, cepetan. Entar gue telat" Haechan mencat-mencat di depan kamar Hyeri pagi itu.

"Eleeh tumbenan lu mikirin telat segala kak"ledek Hyeri. Tangannya sibuk mengemas beberapa buku di atas meja belajar.

"Emang gue rajin kok"Haechan protes.

"Bilang aja lu kebakar semangat ikut festival. Cieee yang kemarin makan siang bareng"goda Hyeri usil.

"Udah jangan bacot, cepetan ayo"desak Haechan mengalihkan pembicaraan.

Tangan Hyeri yang telah selesai mengemas buku terhenti ketika hendak menutup tas sandangnya. Matanya membulat sempurna.

"Mampus gue"pekiknya.

"Lu mau mampus gitu?"Haechan salah dengar.

"Hilang kak!"pekiknya lagi.

"Apaan yang hilang? Kewarasan lu? Iyaa gue tau kok dek. Ayok cepetan" Haechan ngelantur.

"Gantungan pandanya"ujar Hyeri pelan. Mata Haechan ikut melotot terkejut.

"APA???"Haechan tak percaya.

Jadi, sejak selesai kuliah tadi Hyeri sudah berkutat dengan rumput di halaman pustaka.

"Lu yakin hilangnya di sini?"Lucas ikut menyalakan radarnya mencari gantungan panda.

"Iya. Gue yakin di sini"tukas Hyeri.

"Emang lu ngapain di sini kemarin?"selidik Lucas.

"Em...ya ngapain lagi, ke perpus lah!"Hyeri sinis. Namun bibirnya berusaha mengulum senyum. Hatinya geli membayangkan betapa konyol tingkahnya waktu keluar dari perpustakaan kemarin sore, penyebab hilangnya gantungan berharga itu. Membayangkan dirinya yang sedang jingkrak-jingkrak kesenangan setelah bertemu dengan kak Kun. Tanpa sadar tangannya memukul Lucas dengan senyum malu-malu.

"Aduuh, lu gila ya?"Lucas terperanjat begitu mendapat pukulan tanpa sebab, dan lebih terkejut lagi saat melihat ekspresi Hyeri.

"Gada akhlak lu!"Hyeri langsung tersadar dan balas mencercanya. Lucas hanya melongo tak mengerti dimana letak salahnya. Dengan acuh, Hyeri kembali fokus pada gantungan panda yang dicarinya.

"Penting banget ya gantungannya?"tiba-tiba Lucas penasaran.

"Sangat"jawab Hyeri singkat.

"Kenapa?"

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang