31-Suspect

43 19 15
                                    

"Adakah yang lebih menyebalkan dari hati yang terjebak dalam ruang antara
canda dan candu?"

♡♡♡

Selamat menikmati teman-teman. Jangan lupa tinggalkan jejak yaa😉
Vote dan commentnya dong boss♡
Kalau mau follow juga boleh banget🤭
Makasih ya, sayang kalian banyak-banyak💚💚💚

♡♡♡

Agustus kesatu, lembaran bulan baru telah dimulai. Tetapi tidak ada yang jauh berbeda. Hanya seputar liburan musim panas sedang menanti mereka.

Berakhirnya festival musim panas adalah tanda bahwa satu semester sudah di lewati. Suatu fakta bahwa festival diadakan setelah ujian akhir semester dilangsungkan. Jadi, akhir dari festival adalah awal dari liburan.

Hyeri membolak-balik halaman buku yang dipegangnya. Entah dia beneran fokus atau hanya sedang tidak ingin melibatkan diri dengan lingkungan sekitar yang cukup riuh. Masih banyak mahasiswa yang datang ke kampus. Karena pada kenyataannya besok adalah liburan secara resmi baru dimulai.

Di bawah pohon besar itu. Sang bayu musim panas terasa lebih menyegarkan. Meniup lembut rambut sebahunya. Matanya kemudian menengadah menatap ranting-ranting pohon di atas kepalanya.

Secara alami dia meletakkan buku yang terbuka itu untuk menutupi wajahnya. Entahlah, cukup menyenangkan melakukan ini di tengah angin yang lalu lalang. Kelopak matanya perlahan terkatup di bawah buku itu.

Bugh!!!

Mata gadis itu terbuka sempurna. Melotot kaget pada apa yang baru saja menyerang lengannya. Di lihatnya sisi kiri dan kanan. Ya, di situ ada sebuah bola karet elastis berwarna kuning yang lumayan besar, tergeletak di samping bangkunya.

Pukulan itu tidak sakit. Hanya saja cukup mengganggu saat bola itu menimpa dirinya yang sedang menikmati angin. Mata bulatnya berusaha mencari sumber bola itu.

Dari arah samping tampak seseorang berlari ke arah bangkunya. Gadis itu menyipitkan mata. Berusaha melihat dengan jelas siapakah sosok itu.

"Maafkan saya"ucap pemuda segera dengan badan tidak berhenti membungkuk sopan hingga beberapa kali.

Hyeri melihat dengan seksama siapakah pelaki yang baru saja menyerangnya itu. Saat memutar kepalanya untuk melihat lebih jelas, gadis itu langsung tersenyum.
Pemuda dengan tubuh jangkuk yang sedang tertunduk itu terlihat imut dengan mata tertutup. Jelas sekali dia merasa bersalah.

"Jisung?"sapanya dengan ramah.

Park Jisung membuka satu persatu kelopak matanya. Melihat siapakah korban lemparan bola yang tidak disengaja itu. Mata kecilnya membesar detik itu juga.

"Astaga nunaa"pekiknya begitu menyadari bahwa gadis dengan rambut sebahu itu adalah Hyeri.

"Ya ampun, aku benar-benar minta maaf. Apakah nuna baik-baik aja?"dia mendekati Hyeri dalam keadaan panik.

Hyeri tertawa ringan. Kejengkelannya hilang seketika melihat wajah lucu yang panik itu.

"Aku baik-baik aja, Jisung"ujarnya.

"Apakah kita harus ke ruang kesehatan? Mungkin aja ada memar karena lemparan itu"saran Jisung yang masih terdengar panik.

"Ga separah itu kok"Hyeri meyakinkan kalau dia baik-baik saja.

"Sekali lagi aku minta maaf nuna"Jisung kembali berdiri membungkuk kepadanya dalam posisi sempurna.

'Imutt, imuut banget siih!'

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang