"Ada alasan untuk setiap pertemuan. Entah itu untuk sekedar hal picisan atau bahkan tragedi"
~...~
Langit cerah, hari yang indah. Angin musim panas berhembus membelai epik. Hari yang sempurna untuk bersantai. Namun tidak dengan Seoul National University. Tetap sibuk seperti biasanya.
"Lo mau kemana?" Jaemin bertanya heran.
"Gue mau ke markas anak musik sebentar" Min Ji menjelaskan.
"Ngapain?" Kim Ara yang sedang asik di depan komputer ikutan bertanya.
"Gue mau mastiin rundown acara mereka buat festival" Min Ji menjawab setengah kesal.
"Mau kita temanin?" Jeno menawarkan.
"Enggak usah. Kalian di sini aja. Ntar kalau camp kosong kita dikira enggak piket lagi" tolak Min Ji.
"Oh iya juga siih. Ya udah ajak aja Hyeri yang lagi nganggur sama Lucas"usul Jeno selanjutnya.
"Enggak deh. Palingan dia lagi semedi di perpus. Lucas? Jangan deh. Tambah belibet ntar" tukas Min Ji yang membuat teman-temannya tertawa.
"Oke gue pergi bentar ya" dia pamit meninggalkan camp panitia festival tempat mereka menjalani hukuman karena "tragedi" tempo hari.
Langkah anggunnya membawanya ke depan ruangan club musik. Dia mematung sejenak. Ini kali pertamanya ke sini. Sebagai mahasiswa jurusan Vocal sudah menjadi keinginan Cho Min Ji untuk ikut bergabung dengan club musik. Tetapi kakaknya yang Ketua BEM menentangnya.
Tok tok tok
Dia memberanikan diri membuka pintu. Lalu masuk ke dalam ruangan tersebut. Sepi."Permisi" ujarnya menatap sekeliling.
Seseorang yang sedang rebahan santai di atas sofa terperanjat kaget lantas terduduk. Haechan. Ya itu Haechan. Dia menatap ke arah sumber suara yang mengganggu ketenangannya.
Pupilnya membesar. Di sana berdiri seorang mahasiswa. Dengan dress pink manis, hells yang tidak terlalu tinggi. Rambut panjang setengah dijalin. Anggun dan cantik. Siapa? pikirnya.
"Y-ya? Cari siapa?" Haechan yang biasanya santai sekarang terbata.
"Ketua club musiknya ada?" Min Ji bertanya dengan sedikit canggung setelah ditatap lumayan lama oleh Haechan.
"Oh ketua. Silahkan duduk dulu" Haechan menawari dengan senyum ramah yang tak kunjung reda. Min Ji duduk di sofa di depan Haechan.
"Kenapa seorang gadis cantik seperti ini mencari ketua?" Haechan berujar berani.
"Y-ya?" Min Ji terperanjat kaget. Setangah malu dan tidak yakin dengan pendengarannya.
"Oh tidak" Haechan kembali mengulum senyumnya dan mengusap belakang kepalanya yang tidak gatal. Salah tingkah!
" Jadi gini, Saya dari panitia festival kampus. Kami dari devisi acara belum menerima sama sekali jadwal acara dari club musik yang akan menampilkan band nya. Jadi, mungkinkah saya bisa bertemu dengan ketuanya secara langsung?" Min Ji menjelaskan panjar lebar.
Haechan merubah sikapnya. Duduk dengan posisi sempurna dan tegap.
"Perkenalkan, Lee Haechan, ketua club musik, mahasiswa tingkat akhir" Ujarnya memperkenalkan diri dengan gagah sambil menjulukan tangannya.
"Aah iya perkenalkan Cho Min Ji, devisi acara" Cho Min Ji mengulum senyumnya, tertawa dalam hati. Lucu sekali lelaki di hadapannya.
"Mengenai rundown acaranya jangan cemas, akan kami urus secepatnya" ujar Haechan bersikap seperti layaknya seorang ketua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
AléatoireCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-