"Jangan terlalu dalam bermain asa, terkadang rasa tidaklah seindah renjana"
♡♡♡
Semesta tersenyum hangat. Pun baskara-Nya, tetap berdiri gagah dengan sinarnya.
Juli, keduapuluh. Hari keenam festival. Sekedar informasi, hari itu merupakan waktu yang cukup ditunggu-tunggu. Penyebabnya tak lain dan tak bukan karena pada hari keenam tersebut diadakan event menyenangkan. Festival kembang api pada malam harinya.
Sepanas terik mentari, sepanas itu pula semangat pengunjung festival hati itu. Pun, sepanas itu pula gonjang-ganjing yang menyebar dalam waktu semalem.
"Eh beneran gitu ya?"
"iih masa sih?"
"Gilaa, katanya yaa blablabla"
Berita yang "katanya" itu merebak bagaikan kilat.
"Pagi-pagi udah ngegosip aja"Choi Nari yang sudah bersiap di stan amalnya merasa risih.
"Hei nona Choi, masih sendiri nih?"Yeri yang kebetulan lewat di depan stannya melambai.
"Hehe iya nih bu sekretaris"jawabnya cengengesan. Ya, mereka hanya bertegur sapa sesingkat itu. Yeri si sekretaris BEM sudah menghilang lagi. Sesibuk itu gadis tersebut.
"Selamat pagi "seseorang menyodorkan sebuket bunga dengan senyum yang bahkan mengalahkan indahnya bunga yang sedang dipegangnya.
"Apasii. Masih pagi tau"Choi Nari tersipu malu dan menerima bunga itu dengan mata berbinar. Lantas dihirupnya aroma khas bunga itu. Paginya semerbak berkat seseorang.
"Tadinya aku pengen nyapa gini, selamat lagi gadisku, tapi gg jadi deh"pemuda berdimple itu tertawa usil.
"Why?"Nari berusaha menahan tawa.
"Takut diamuk"lantas tawa Jaehyun semakin menjadi.
"Dasar kamu"Nari menghela nafas gemas.
"Eh, makasih. Bunganya cantik"Nari tersenyum simpul menatap obsidian di hadapannya.
"Sesuai dengan nama seseorang, pun orangnya"Jaehyun tersenyum lembut seraya menatap lekat.
"Ahh lily yaa. Ya ampun"Choi Nari terpekik tertahan. Semanis itu, dia membatin gemas.
(Si Lily biru♡)
Ya, pemuda itu menghadiahinya sebuket bunga lily biru. Dan itu merupakan hadiah penuh makna menurutnya. Kenapa? Karena namanya sendiri bermakna "kecantikan bunga Lily".
"Paham kan?"pemuda di hadapannya tersenyum semakin dalam.
"Bisa banget ya kamu"Choi Nari tak tahan ingin menjentik hidung lelaki berdimple itu, tapi diurungkannya niat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
RandomCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-