"Tentang segala hal yang tiba-tiba berubah jadi bermakna pada setiap detik yang berdetak"
♡♡♡
Siang yang damai. Gadis itu memilih duduk untuk sekedar membuang gundah di sebuah taman. Taman yang cukup menenangkan saat musim panas seperti sekarang.
Raganya di sana, tapi pikirannya kemana-mana. Sejak perbincangan pagi hari itu dengan sang adik, pikirannya selalu terganggu dengan pertanyaan yang dilontarkan tiba-tiba itu.
Semakin dia mencari, semakin jarak itu terasa. Rasionalitasnya mencoba memproses secara perlahan, dari titik mana hubungan mereka menjadi seperti sekarang.
Dan taukah apa yang lebih mencengangkan? Dia semakin yakin ada yang tidak beres, setelah menyadari bahwa beberapa hari terakhir tidak menerima bombardir kata-kata manis, yang biasanya selalu menjadi pembuka hari. Jaehyun terkesan lebih dingin dari biasanya.
Gadis itu mencoba memilah kejadian beberapa hari terakhir, mencoba memeriksa apakah ada hal yang salah. Namun tetap saja dia tidak memiliki ide apapun tentang itu.
Dalam keheningan yang aneh itu, tiba-tiba seseorang menghampiri. Duduk tanpa basa-basi di sebelahnya.
Choi Nari melebarkan mata. Bahkan kehilangan kata untuk sekedar merespon. Pemuda itu sudah terlebih dahulu menyapa.
"Hai..."sapanya dengan senyum manis.
Gadis itu hanya melongo. Tak tau harus merespon seperti apa selain hanya sebuah senyum canggung.
"Kamu...? Bagaimana bisa?"gumamnya secara tak sadar.
"Tentu saja bisa"jawab pemuda itu masih dengan senyum yang awet.
Choi Nari menghela nafas, mencoba menebak kebenaran di balik kenyataan yang dihadapinya. Bagaimana pemuda ini ada di sini saat ini? Apakah benar hanya kebetulan belaka.
"Kenapa kamu ada di sini?"
"Ya karena aku ada di sini"
Choi Nari memasang senyum setengah geram. Tidak ada yang salah dengan jawaban pemuda itu. Tapi bukan itu yang ingin ditujunya.
"Bukan seperti itu, ah sudahlah"
"Ubah aja pertanyaannya, kenapa aku ada di sini tepat saat kamu ada di sini juga? Begitu kan?"goda pemuda itu.
"Nah, kamu lebih paham bukan?"jawab Choi Nari sarkas.
"Mungkin akan terdengar klise, tapi memang aku sudah di sini sejak tadi. Dan kebetulan ada kamu. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa melewatkannya begitu saja"jelasnya dengan nada tanpa ragu atau pun gugup.
"Ya, memang klise!"jawab Choi Nari singkat.
Pemuda itu tertawa pelan melihat wajah kesal Choi Nari yang berusaha disembunyikannya.
"Eh, tunggu bentar ya. Jangan kemana-mana"ujar pemuda itu yang kini sudah berdiri dan pergi dari tempat itu.
Choi Nari memandangi punggung lebar yang beranjak menjauh. Dia benar-benar tidak bisa menebak jalan pikiran pemuda itu. Dan sekarang apalagi yang dia lakukan?
Suasana hatinya sudah runyam sejak awal. Memikirkan persoalan dengan Jaehyun saja sudah membuat otaknya pusing. Dan sekarang, kerumitan seperti apalagi yang ingin ditawarkan oleh pemuda, yang tanpa disadarinya secara perlahan menjadi sosok yang tidak asing lagi.
Pemuda itu kembali setelah beberapa saat. Membawa sesuatu di tangannya. Lantas tersenyum saat melihat Choi Nari yang memperhatikannya dari tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
RandomCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-