"Menyebalkan melihat wajah lugu Tuan yang seolah tidak tau betapa rapuhnya si perasa ini"
♡♡♡
Semesta, tau tidak? Si perasa itu sedang bersuka cita. Lihatlah langkah kakinya terlihat riang. Pemuda dengan tai lalat di bawah mata itu tersenyum manis. Memamerkan matanya yang sedang tersenyum menggemaskan.
'Dia ga rela gue pergi dong >_<'
Begitulah kata-kata yang menari di kepalanya. Diulang-ulang bak mantra ajaib. Siulan-siualan acaknya terdengar menyenangkan.
Suka cita itu langsung buyar begitu dia melewati ruang keluarga dengan niat menuju kamar. Suara tak diundang mengganggu senyum menawannya.
"Seneng banget ya lu kek nya!?"ujar gadis itu dengan nada sinis dan penuh kekesalan.
Langkah ringan itu langsung terhenti. Dengan wajah datar, mata yang semula hangat kini berubah dingin. Dia hanya menatap, tak berminat merespon sedikit pun ujaran penuh kesinisan tersebut.
Dipandang begitu dingin oleh sepupunya itu, membuat kadar kesal Chaeryeong meningkat pesat.
"Ga nyangka gue lu semunafik itu! Brengsek banget sumpah!"tudingnya penuh emosi.
Jeno hanya menatap tajam, ekspresinya tak bergeming sedikitpun. Hanya menatap datar pada gadis yang meledak dalam emosi itu.
"Sumpah lu jahat banget! Lu tau ga gimana murkanya bokap gue semalem gara-gara rekaman terkutuk lu itu?! Senengkan lu? Itu kan mau lu?"Chaeryeong memuntahkan amarahnya dengan emosi maksimal.
"Dari awal gue dah ingetin jangan pernah sentuh sahabat gue! Gue bisa lebih gila dari itu kalau kalian masih bersikap kurang ajar!"tukas Jeno dengan nada dingin.
"GARA-GARA CEWE SIALAN BARBAR ITU KAN?!"
"JAGA MULUT LU!"Jeno menatap tajam sepupunya.
"Apa bagusnya sih? Sumpah lu bego banget. Mau sampai kapan lu ngarepin cewe yang ga pernah sekali pun ngelirik lu itu? Apa yang lu harapin dari dia?"
"Bukan urusan lu! Tau apa lu soal hati gue?! Lu ga bakal pernah ngerti tentang arti ketulusan!"ujar Jeno.
"Persetan dengan ketulusan! Nyatanya lu berubah jadi orang BEGO!!!"Chaeryeong tak mau kalah.
"Serah lu! Ga peduli gue!"Jeno melangkah acuh tak acuh menuju kamarnya.
"Oia, sekali lagi gue ingetin. Jangan pernah lagi lu jelek-jelekin Ara di depan gue! Tau apa lu soal dia?!"lanjutnya berbalik badan sebelum kembali melangkah.
Chaeryeong menatap punggung yang semakin menjauh itu dengan mata penuh kekesalan dan amarah.
"SIALAN!"umpatnya seketika.
Dengan langkah geram, gadis itu meninggalkan rumah besar itu. Dia akhirnya memutuskan untuk memberi tau teman-temannya tentang rekaman itu. Sesampai di dalam mobil, gadis itu langsung mengontak Yeji.
Di sisi seberang, Yeji yang sedang duduk santai di balkon kamarnya, menikmati waktu sesaat sebelum dia menerima berita itu. Panggilan mendadak dari Chaeryeong membuatnya sedikit penasaran.
"Ya? Kenapa?"ujarnya singkat begitu mengangkat panggilan dari gadis itu.
"Kak ini benar-benar gawat!"
"Apanya?"
"Jeno..."
"Jeno? Kenapa?"
"Em em...Jeno merekam semua pembicaraan kita sore kemarin"
![](https://img.wattpad.com/cover/223578333-288-k63207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
RandomCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-