"Bias merah jambu dari matamu bahkan tak dapat menutupi tentang betapa merindu hatimu duhai Puan"
♡♡♡
Masih di malam yang sama. Saat cahaya keperakan semakin meraja di tengah pekat langit malam. Saat sang purnama masih menatap gagah di tengah cakrawala.
"Waah kereen"Ara melonjak seperti anak kecil melihat lukisan warna-warni yang hilang dan beganti di langit malam itu.
"Hati-hati Ra, nanti jatuh"Kyungsoo tersenyum simpul menyaksilan euforia kecil yang dirasakan gadis itu.
"Tapi ini tuh sayang banget buat dibawa santai kak"celetuknya bersikap acuh dan tetap melompat-lompat kecil kegirangan.
"Nanti ja--"
Belum sempat Kyungsoo menyelesaikan ucapannya, Ara menemui karma karena sikap keras kepalanya. Kakinya sedikit tergelincir dan menyebabkan limpung tubuh kecil itu.
Gadis tersebut menyadari karmanya dan menutup mata pasrah karena sudah terlambat untuk mengendalikan tubuhnya. Dengan sigap tangan kekar pria di sampingnya menangkapnya. Ada raut cemas di wajah pria itu.
"Udah dibilangin tadi hati-hati"omelnya pada Ara.
Ara yang biasanya akan membalas omelan itu, tapi tidak untuk saat ini. Gadis itu tengah sibuk menata debaran di hatinya begitu matanya terbuka dan mendapati diri sedang berada dalam lengan kekar Kyungsoo.
Gadis bodoh!
Umpatnya dalam hati. Dengan canggung dia segera kembali berdiri. Ada rona merah jambu yang membias di kedua pipinya. Sementara Kyungsoo berusaha mengulum senyumnya."Makasih kak. Hehehe"gadis itu masih bisa cengengesan. Laki-laki itu hanya tertawa ringan tanpa mampu menjawab. Menurutnya betapa menggelikannya kejadian tadi.
"Masih mau bandel?"ledeknya.
"Kakak ih gitu"Ara semakin salah tingkah dan memerah. Namun segera disembunyikannya dengan tawa canggung.
"Kakak antar pulang ya?"ujar Kyungsoo kemudian.
"Mau sih kak, tapi aku udah terlanjur janji sama si nana"ujarnya sedikit cemberut.
"Nana?"
"Jaemin maksudnya kak"
"Oh temen kamu ya?"
Ara lantas mengangguk. Kyungsoo menghela nafas menatap gadis itu. Entah apa yang dipikirkannya.
"Oh ya udah. Nanti kalau udah nyampe rumah kabarin kakak ya. Hati-hati pulangnya"
"Siap komandan"ujar gadis itu dengan mode cerianya. Lantas Kyungsoo kembali tersenyum gemas.
Sementara di sudut lain...
"Jadi kamu tau puisi itu buat kamu?"
"Tau dong kak. Aku terlalu peka untuk yang kek gitu"
"Yakin sepeka itu?"
Kun menatap usil ke arah Hyeri yang kini malah terlihat sedang berpikir.
"Engga deh. Hehehe"ujarnya kemudian lantas tertawa. Laki-laki ber-dimple itu juga ikut tertawa.
"Em, jadi ini nih si pria kaku itu?"ledek Hyeri kemudian. Mata Kun membulat. Ada rona merah dikedua pipinya.
"Dasar gadis panda"ujarnya lantas mencubut gemas pipi gembul gadis itu.
"Curang iih"rajuk Hyeri. Kun hanya tertawa menanggapi. Merupakan kesenangan tersendiri menjahili gadis itu.
"Tapi kakak seneng banget deh. Ternyata kamu dengerin siaran radio itu juga"ujarnya serius kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
DiversosCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-