19-Sweet Candy

34 18 1
                                    

"Bahkan cahaya keperakan malam itu, menatap cemburu pada dialog manis yang tak disengaja itu, Tuan"

♡♡♡

Langit malam saat ini sedang sumringah. Si purnama bulat sempurna menatap takjub pada bias warna-warni di langit Seoul National University. Ya, pesta kembang api sudah dimulai.

Tak seperti keceriaan di langit kala itu, seorang gadis bermata kucing berjalan menghentakkan kaki. Terlihat kegeraman yang nyata dari langkah beratnya itu.

"Sialan!"umpatnya lantas menendang batu di kecil di depannya.

Gadis dengan mata setajam belati itu terlihat sangat gusar. Perpaduan antara kebencian dan kekesalan terpancar jelas dari sorot matanya yang dingin.

"Shiit!"umpatnya lagi begitu sampai di satu perkumpulan. Sudah ada empat orang yang duduk di sana.

"Gimana kak? Gimana?"Yuna bertanya tanpa menantau situasi.

Sontak saja yang ditanya menatap tajam. Matanya seakan ingin menusuk siapapun yang dilihatnya. Sial, firasat gue gg beres nih, begitu batin Yuna. Lantas menunduklan wajah dan memalingkan pandang. Sedangkan ketiga gadis lain yang semula ingin ikut membombardinya dengan tanya, auto mingkem.

"Lia!"ujarnya tegas.

Yang dipanggil namanya tersentak kaget.

"Ya kak!"gadis itu menjawab dengan cepat panggilan Yeji. Matanya siap menunggu-nunggu arti panggilan kuat itu.

Sedetik kemudian, gadis dengan mood yang sangat buruk itu menghela nafas berat. Terlihat sedang berpikir sejenak.

"Sebenci apa lu sama adiknya si brengsek?"lanjutnya.

"E-em si brengsek?"

"Apa perlu gue ulangin lagi?"Yeji menatap tajam. Yang ditatap langsung keki.

"Ketua BEM deh keknya"Chaeryeong berbisik pelan pada Lia yang kini merasa terancam. Lantas gadis itu mengangguk setuju.

"Jangan ditanya kak, jijik gue"

Gadis itu mendecih seakan benar-benar melihat sosok yang sedang dibicarakan.

Mendengar itu Yeji menyeringai puas. Sorot matanya kembali setajam belati. Ada kilasan dendam di dalamnya.

"Sekarang terserah lu mau ngapain dia sama para cewe kurang ajar itu. Gue dukung!"ucap gadis itu tegas.

"W-what?"Lia tergagap. Yang lain ikut menatap tak percaya. Apa yang terjadi?

"Lu yakin kak?"Chaeryeong menyelidik.

"Ya!"bentaknya.

"Terus ba-bagaimana sama ke-ketua B--"

"Jangan pernah sebut lagi si brengsek tak tau diri itu di depan gue! Berani sekali dia ngebentak gue karna cewe sialan itu!"kilatan marah kembali membayang di mata Yeji.

Ryujin yang terpotong kata-katanya langsung menutup mulut rapat-rapat. Pun yang lain, terlihat merasa tertekan. Mereka berusaha mencari celah untuk berbicara.

"Kak, gue punya ide brilian"Lia menyeringai licik tiba-tiba. Yeji menatap tajam padanya. Yang lain juga ikut menatap, menuntut penjelasan. Lia kembali tersenyum jahat lalu menjelaskan.

"Begini...."

***

Jika ada yang bertanya, apakah ada yang tidak bergembira di tengah euforia kembang api malam itu? jawabannya ada. Bisa jadi dua orang, atau mungkin juga lebih dari itu.

Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang