"Mari menyederhanakan rasa. Saat hatimu masih terusik akan tatapannya, berarti dia masih menjadi semestamu"
♡♡♡
Untuk kesekian kalinya para bapak kembali berkumpul. Dan tentu saja masih di rumah si kepala kepolisian ganteng.
"Kamu masih kepikiran ya?"Donghae melirik pada Kyuhyun yang terpaku menatap meja.
"Tentu saja hyung"jawab Kyuhyun mengusap wajahnya frustasi.
"Jangan cemas, itu pastinya hanya taktik mereka"sela Siwon.
"Sepertinya mereka mulai cari masalah lagi yaa"sahut Shindong.
"Dan kenapa harus anak-anak kita?"keluh Suho.
Kelimanya berdecak frustasi. Sudah hampir sebulan berlalu, namun perkembangan kasusnya tidak terlalu pesat. Bahkan pengakuan mengejutkan dari si pelaku membuat mereka geram. Tanpa gentar, pelaku menyatakan bahwa dia merupakan suruhan dari putri keluarga Cho.
Dari arah pintu masuk terdengar beberapa langkah kaki mendekat. Mereka diam sejenak, fokus menanti para pemilik langkah itu.
"Selamat malam om"Jeno yang pertama muncul menyapa dengan sopan.
"Anak gantengku niih"gumam Donghae diam-diam dengan senyum yang berusaha di kulum.
"Good night para uncle"Jaemin lanjut menyapa dengan senyum mautnya.
"Tentu saja itu anakku"gumam Siwon bangga dalam hati.
"Malam om"Min Ji mengikuti dengan suara lirih mengikuti tampangnya yang lesu.
"Kenapa kamu selesu itu nak?" pekik Kyuhyun dalam hati.
"Selamat malam om-om"Hyeri juga ikut menyusul.
"Astaga, kenapa harus pake om-om siih?" rutuk Shindong membatin menahan malu.
"Hallo kumpulan om" Lucas menyapa dengan senyum polosnya.
"Kumpulan om? Waah"Kyuhyun tak tahan untuk tak berkomentar. Sementara Lucas masih menatap tanpa merasa bersalah.
"Jangan heran hyung, putra keluarga Choi emang gitu"Suho mencoba menahan tawanya.
"Ehem, Choi?"Siwon berdehem dengan lirikan.
Tawa mereka pecah melihat tampang konyol Choi Siwon yang jarang-jarang diperlihatkan.
"Ada acara apa nih rame-rame gini?"Shindong akhirnya bertanya.
"Ah itu Pa..."
Hyeri menyenggol lengan Lucas, Lucas melempar pada Min Ji, Min Ji juga menyerahkan pada Jaemin, tak mau pusing, Jaemin berakhir menyenggol Jeno. Pemuda dengan tai lalat di bawah mata itu menatap frustasi pada teman-temannya. Di saat seperti ini bacotan mereka malah hilang tiba-tiba.
"Kita ingin ikut membantu penyelidikan kasus ledakan itu om"jelas Jeno.
Para bapak saling pandang, lantas berpikir sejenak.
"Kami udah bilang kan kalau ini berbahaya"ujar Siwon.
"Tapi Pi, kami ga bisa diem aja saat temen kami malah difitnah sama pelakunya"sergah Jaemin.
Keempat anak muda lain mengangguk menyetujui.
"Astagaa, jadi kalian sudah tau?"Donghae menutup mulutnya.
Sementara Min Ji semakin menunduk. Lalu Hyeri merangkul tangannya. Mencoba menenangkan.
"Ayolah Pa, Om. Setidaknya kami bisa ikut berperan"rengek Hyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You
RandomCerita di persimpangan asa dan nelangsa. Romansa dan tragedi seakan menanti untuk dipilih sebagai akhir.-