06. hujan

184K 14.9K 2.1K
                                    

"lo yang janji sama gue buat pulang bareng Zain." bela Anara, namun siapa sangka Zain malah tertawa hambar.

"Gue gak janji! Gue cuman ngomong asal doang... Eh lo nya aja yang ke baperan! Lain kali bedain kata janji sama ngajak!"

Gue kebaperan ya?

"udah bentak gue nya Zain? Lo sadar gak sih Zain? Kata-kata lo nyakitin gue! Gue bukan tipikal cewe lemah yang bakal sabar kalo lo giniin! Gimana pun gue punya hati Zain!!! Gue nunggu lo! GUE NUNGGU LO! sendirian! Gue nunggu lo sendirian Zain!!!!" teriak Anara frustasi namun ia tidak bodoh, ia tidak akan menangis di depan cowo ini.

"gue gak nyuruh"

" lo emang bener... Gue nya aja yang kebaperan, ngapain gue nunguin cowo hati batu kayak lo. Oke gue salah! Gue bakal belajar ngejauhin lo, karena gue hama kan? Lain kali jangan kasih harapan sama gue... Lo tau gue suka sama lo dari sd."

Tatapan dingin Zain berubah pias, entah mengapa Zain tidak rela anara mengatakan hal itu.

"gue harus beli bahan buat acara sekolah nar... Gue ketos lo gak lupa kan? Maaf gue gak bermaksud bentak lo gue----"

"KAK ZAIN!!!" teriak Kayla. Tanpa meneruskan kata-kata nya, Zain langsung menghampiri Kayla dan menaiki motor nya.

Mesin motor Zain telah menyala dan hari pun mulai gelap karena awan yang mendadak mendung.

Sepertinya alam tau susana hati Anara sehingga setetes air mulai terjatuh membasahi mengenai kepala Anara.

Zain menatap Anara agak lama. "pulang Anara! Bentar lagi hujan gue duluan ya, besok gue janji!" setelah itu motor milik Zain mulai berjalan meningalkan Anara yang mengepalkan tangan nya marah.

"GUE GAK BUTUH JANJI LO BRENGSEK!!! GUE GAK BUTUH!!! GUE BENCI LO ZAIN BENCIII!!! Tapi sial nya gue cinta sama lo...."

Tangis yang sedari tadi anara tahan sudah meluruh di wajah nya. Kini ia mulai melangkah meningalkan perkarangan sekolah dengan berjalan kaki.

Membiarkan air hujan membasahi tubuh nya. Saat ini ia tak peduli dengan apapun. Usaha nya selalu sia-sia. Persetanan dengan perasaan ia selalu saja di tolak sebelum menyatakan.

TIN... TIN....

Anara ingin menghujat, tapi ia sedang tidak mood. Suara tlakson mobil mengema di deras nya hujan yang menguyur tubuh anara.

TIN...TIN

gue sabar!

TIN...TIN

woe anjeng!!!

Anara membalikan tubuh nya dan menatap nyalang mobil hitam yang entah apa merek nya yang berpenghuni si Givano Alexander Reegan.

Cowo ganteng itu tersenyum mengoda di hadapan anara yang berwajah menyedihkan. Anara mengembungkan sebelah pipi nya kemudian melanjutakan langkah nya.

"WOII ISTRI TUNGUIN SUAMI NGAPA WOIII!!! DURHAKA NGELAWAN SUAMI ANARAA!!!" teriakan givano terendam deras nya hujan sehingga seakan acuh dan tetap berlari, namun sayang kali ini takdir mempermalukan nya.

Kedebugh....

Anara terjatuh karena terpeleset kulit pisang yang entah kapan sudah berada di jalanan beraspal itu, dan yang membuat nya lebih malu adalah suara tawa Givano yang mengema keras dan suara tawa perempuan yang familar di telingga nya.

"WHAHAHAHAH!!! ISTRI,  ITU AZAB DARI TUHAN KARENA GAK DENGERIN SUAMI!"

"hahaha! itu kak Anara kan kak Zain? huwahahaha lucu banget sih!" ejek Kayla, Anara langsung menatap cewe itu dengan tatapan tak bersahabat, ingin rasa nya Anara berlari dan mencakar wajah tepung 5 kilo plus pewarna makanan merah itu.


Tetapi kali ini ia tidak bisa bangkit karena dua alasan. Pertama malu dan kedua sakit. Tapi alasan pertama lebih mendukung.

gak ada yang mau nolongin gue apa? Yawloh sedih banget deh jadi jomblo karatan hiks! Si Zain kok malah diem aja liatin gue lagi! Pasti dalam hati tu batu ngakak tertahan!- btin anara

Namun siapa sangka, sebuah tangan terulur mengangkat tubuh Anara dalam gendongan nya saat Zain hendak melangkah mendekati Anara.

"Givano lo ngapain?! Turunin gue!!" ronta Anara.

"ck, diem ngapa! Lo ga malu di ejekin ondel-ondel jogja?" Anara mencebik kesal kemudian mulai melingkarkan kedua tangan nya di leher Givano.

"bilang aja lo modus!" protes Anara tak mau kalah. Givano hanya tersenyum miring dan segera membawa tubuh anara masuk kedalam mobil nya.

Setelah masuk kedalam mobil Givano, Anara hanya bisa menatap nanar bayangan Zain yang melihat nya dengan kilat amarah atau cemburu.

"kita mau kemana vano?" tanya Anara was-was.

"hotel!" jawab Givano enteng, sontak anara menatap tajam cowo itu dan melayangkan sebuah pukulan tepat di lengan givano.

"GILA LO!"

" yaudah apartemenr gue deh! Tau ga nar? Ujan-ujan enak loh ng---"

"GIVANO!"











TBC:)

VOTE kuy
Comment jangan lupa....

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang