"gue sama Zain dulu sahabatan..." gumam givano pelan, mata cowok itu menatap Anara sekilas kemudian memalingkan wajah nya.
"terus kenapa sekarang engak? Kenapa gue juga gak pernah tau?"
"Cium gue dulu..." goda givano sontak Anara mendesis dan mengecup sebentar bibir givano.
"Udah cepetan lanjut ish!"
"Demi tu cowo lo bisa lakuin apa aja ya? Salut gue.. " puji givano.
"Gausah ngubah topik deh! Lo ga lihat apa gue dan pembaca ikut penasaran"
"Hahaha oke oke... Jadi gini....
Flasback!
Di bangku sekolah menengah pertama Givano dan juga Zain terkenal sebagai murid cerdas dan yang paling disiplin.
Givano terpilih sebagai ketua osis dan Zain sebagai wakil ketua osis. Kedua nya melakukan organisasi bersama-sama hingga suatu hari ada seorang gadis yang begitu ceria.
'Lyra destia fernando' itu lah nama gadis ceria itu, terlahir dari keluarga kaya membuat gadis itu di liputi dengan kemewahan namun hati nya selalu ramah kepada siapapun itulah yang membuat seorang zain aldebaran putra tertarik pada sosok lyra.
Namun, lyra lebih menyukai sikap cuek seorang Givano terbalik oleh sikap ramah Zain. Hingga pada suatu hari lyra memberanikan diri untuk menembak seorang givano.
"Givano!" pangil lyra, kedua sejoli yang tengah berjalan sembari menyereput minuman kaleng lantas menghentikan langkah nya.
Zain dan givano berbalik dan menatap lyra dengan tatapan berbeda-beda. Jika givano terlihat cuek namun tidak dengan Zain yang tersenyum ramah. Lyra mulai berlari mendekati Givano dan Zain.
"Haii... Lyra.. " sapa zain lengkap dengan senyum nya.
"Hai zain!" sapa lyra riang, setelah nya tatapan lyra jatuh kepada givano. "Givano bisa kita bicara berdua?" pinta lyra penuh harap.
"ga" jawab givano acuh, raut wajah kecewa Lyra membuat Zain geram. Ia mulai merangkul Givano sembari menepuk-nepuk pungung givano sebagai isyarat.
"Hoho... Bencanda lo lucu no. Lyra, givano mau kok. Memang nya ada apa sampe harus berdua segala ngomong nya hm? Gue ga boleh tau nih?"
"Engak! Cuman aku sama givano yang boleh tau hehe" ucap lyra di sertai dengan tawa ringan nya.
"disini aja. Mau ngomong apa lo?" sahut givano mulai jengah.
"No.. No.. No.. Givano harus ikut aku dulu okey.... Ayoooook!!!" givano mulai pasrah saat lyra menarik tangan nya ke arah lorong kelas yang sepi.
"mau ngomong apa?" tanya givano lagi. Cowo itu sudah mulai bosan saat lyra menunduk sambil menautkan kedua jari nya gugup.
"Givano... Aku... Aku... Itu... Um.. Aku.. Itu... Sebenarnya... " givano memutar bola mata nya jengah. Kemudian bersidekap dada menatap gadis di hadapan nya dari atas sampai bawah.
"Lama!" gumam givano menusuk, sontak lyra semakin gugup di buat nya. Cewe itu merapalkan doa nya nya dalam hati kemudian memejamkan mata nya sekilas.
"lo lama! Gue balik!" lyra membelakan mata nya, dengan gerakan cepat lyra menahan ujung baju givano.
"Aku suka sama kamu..."
Givano diam. Nampak acuh dan tidak peduli. Berbeda hal dengan lyra yang hampir menangis karena givano sama sekali tidak ada niatan untuk menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...