Di perjalanan menuju arah pulang, anara menyempatkan diri untuk buka bicara.
"mama, papa, umm... Anara mau minta satu permintaan apa boleh?" sontak seluruh keluarga menatap Anara bingung dan memberi isyarat untuk melanjutkan ucapan nya.
"Anara mau tinggal di rumah mama, papah anara. Gapapa kan?"
"ide bagus papa setuju anara, lebih dekat juga kan" setuju papa.
"mama juga setuju, anara. Jadi mama bisa mantau kalian berdua" setuju mama. Tatapan anara kini teralih pada zain.
"zain setuju kan?" tanya anara ragu, karena cowo itu terlihat diam sedari tadi.
"iya" singkat padat dan jelas, setelah itu mobil pun terhenti di perkarangan rumah aldebaran.
"aku bantu bawa barang kamu ya?" bisik anara pelan, zain menganguk dan membantu anara turun dari mobil.
****
Malam pun tiba, Selesai bantu-bantu mengangkat barang-barang zain, anara manatap sekitar kamar nya yang bercat pink itu yang di penuhi barang-barang suami nya itu.
Malam pertama njirrr....
Kira-kira gimana ya???
Aaaaaa jadi malu!!!!
Anara mulai membuka hp nya, sedikit meringis sebab tidak ada notif pesan apapun kecuali 25 pangilan tak terjawab dari givano.
Kira-kira bacotan unfaedah apa yang akan di lontarkan brandalan itu?!
Entahlah, Anara tak peduli. Karena lebih baik ia menunggu zain yang entah berantah keadaan nya. Dan lagi, mungkin suami nya itu sedang gugup sebab ini malam pertama mereka.
"eh ngapain juga zain gugup?! Harus nya kan gue, gue kan bakal di sentuh-sentuh terus dii----"
Ceklek
Pintu kamar berwarna coklat itu terbuka, muncul lah sosok zain dengan baju tidur yang sama dengan anara. Senyum manis anara tampilkan untuk zain.
"Dari mana aja mas suami?" goda anara, langkah zain mendadak terhenti sebab pangilan asing nan mengelikan yang anara lontarkan.
"mas suami? Yang waras aja deh nar!" zain mengeleng-gelngkan kepala nya sabar.
"aku waras kok mas suami" anara masih kukuh dengan nama pangilan yang ia buat. Sedangkan zain, cowo itu mengatupkan bibir nya dan mulai mengambil buku tulis nya. Hal itu membuat senyum anara memudar.
"yah mas suami, ini kan malam pertama kita" protes anara tak terima.
"terus lo mau apa? Kerjain pr mtk wajib lo dulu aja sana! " perintah zain. Anara mengeleng keras kemudian membaringkan tubuh nya membelakangi zain yang menatap nya tak peduli.
"apaan ni malam pertama, gue udah halu sampe korea eh realita nya masih di jakarta..." gumam anara kecil. Ia menarik selimut nya sampai kepala nya.
"kita masih sekolah nar, otak lo tolong di kondisikan" tegur zain. Anara lantas berbalik dan menatap zain penuh kekecewaan mendalam.
"otak gue di desain bagus sama tuhan. Stop bilangin istri lo yang aneh-aneh gue gak terima ya"
"iya anara sayang nya zain" ucap zain melembut, anara mengalihkan tatapan nya kearah lain menahan baper tiada tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...