35. Brandal mesum

126K 9.4K 1.3K
                                    

Seorang gadis berseragam SMA tengah berdiri di depan kontrakan yang ia tempati setelah insiden dimana rumah nya disita oleh bank karena ayah nya terlilit hutang.

Senyum hangat selalu ia terbitkan dikala orang-orang yang ia kenal lewat di hadapan nya.

"Mari bu... " sapa Lyra ramah, setelah berjualan nasi uduk pagi-pagi tadi Lyra langsung menunggu Zain yang kata nya ingin menjemput nya sekolah.

Bertanya soal ayah nya? Ayah Lyra menjadi buronan polisi sebab hutang nya yang meraja rela. Sedangkan ibunda Lyra Sudah meninggal, Adik Lyra sakit-sakitan di rumah nenek nya. Ia meringis ngeri mendapatkan alur hidup sekejam ini. Untuk bersekolah pun Lyra bersyukur sebab pihak sekolah memberikan biaya siswa kepada nya.

Tin

Tin

Suara tlakson motor membuat lamuan Lyra buyar. Ia menatap Zain yang membuka helem nya dan menaruh nya di pangkuan nya.

"Hai nunggu lama?" sapa Zain ramah, seperti dulu dan tetap sama. Lyra tersenyum hangat dan berjalan mendekat.

"Engak kok Zain... Emm aku gak ngerepotin kamu kan?" ucap Lyra tak enak. Zain tersenyum tipis dan menyerahkan helem yang telah ia siapkan.

"nih pakek... Udah jam setengah 7 yuk berangkat" karena jarak kontrakan Lyra yang jauh, Zain harus menghabiskan waktu 30 menit untuk ke kontrakan nya dan 30 menit ke sekolah.

"Iya nih.. Gak berasa waktu cepet banget" keluh nya sembari memasangkan helem pemberian Zain. Lyra agak susah memasakan nya sehingga Zain mulai mengulurkan tangan nya untuk membantu memasangkan kunci helem nya.

"Muat ga? Itu helem nya ukuran kepala nya Anara... Tapi...eh pas yaa.."
Gumam Zain, Lyra terpaku sejenak dengan Nama yang di lontarkan Zain tadi.

Anara siapa?

Berusaha menghapus pikiran negatif dalam dirinya lyra memutuskan untuk naik ke motor milik Zain.

"Udah?" tanya Zain tanpa menoleh.

"Udahh" jawab Lyra singkat.

"yaudah turun.. "

"Ish Zain apaansih!" kesal Lyra karena di permainkan. Zain tertawa kemudian melajukan motor nya dengan kecepatan maksimal.

"Ra... Gue mau ngebut! Pegangan!" suruh Zain. Namun Lyra tidak mendengar.

"Ha? Apa? Ngomong yang keras Zain!" teriak Lyra ngegas.

"PEGANGAN! GUE MAU NGEBUT!!!"

"gaush teriak-teriak juga Zain! Malu di liat orang!"

Serba salah gue! Mau dia apasih!-gerutu Zain.

Lyra melingkarkan kedua tangan nya di perut Zain sehingga cowo yang menyandang nama aldebaran itu tersenyum di balik helem nya.

Inget Anara woii!!!

Zain mengeleng-gelngkan kepala nya, ia harus ingat jika sudah punya istri bar-bar, yang sinting nya melebihi kuadrat manusia. Ia mulai menanjabkan gas dan meminta maaf pada Anara dalam hati.




*****

Anara meremas kuat tas pink nya dikala melihat Givano nya tengah mengoda adek kelas yang sok cantik, eh emang cantik ya..

"GIVANO!!!" suara cempreng Anara membuat pengangan di tangan givano terlepas, ia berbalik dan menemukan sang istri kecil tengah mengamuk.

Mati gue! Ibu hati ngamuk!!!

"lena... "

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang