27. prank

117K 9.7K 1K
                                    

"gue ga butuh izin lo! " Setelah mengatakan itu anara mulai mengambil ancang-ancangan ingin pergi sebelum tangan kiri nya di cengkram oleh zain.

"lepas zain!"

"gue ga izinin anara" ujar zain dengan nada pelan, cowok itu sedang menormalkan emosi nya agar anara tak terluka.

"Tapi gue gak butuh izin dari cowo brengsek kayak lo! Emang ya lyra itu harusnya gak gue tolongin pas di bully waktu itu! Cewe sok polos itu sama aja kayak jalang!!! "

"ANARA!!! "

"Kenapa?! Lo ga terima gue hina tu cewe hah?! Lo mau jemput dia kan besok?! Gue bukan apa-apa kan!!! Gue benci! Benci sama lo zain!!! Sama gue lo kasar tapi ngomong sama tu cewe lo pakek perasaaan, MAU LO APA BANGSAT?! KITA PISAH MAU HAH?! "

"ANARA!!! "

Givano diam, ia hanya mampu menarik tangan anara dan memberi isyarat agar zain melepaskan cekraman nya.

Anara sedang tidak baik-baik saja dan ia tau itu. Dengan perlahan givano mulai menarik cewe itu kedalam rakulan nya. Dan menatap zain yang di penuhi api kecemburuan terlihat dari kedua tangan nya yang terkepal kuat di sisi tubuh nya.

"anara... Gue.. " perkataan zain terhenti saat sebelah tangan givano terangkat ke atas. Tatapan mata givnao memberi isyarat agar ia membawa anara pergi.

Dengan berat hati zain menganguk. Membiarkan kedua sejoli itu menghilang dari pandangan nya, meningalkan zain yang berteriak frustasi.

"Argh!!! Sial!! Sial!!! Anara!!! "

"Apasih! "

Wait...wait...

Itu suara siapa?

"apa pangil-pangil gue hah?! Frustasi lo gue bilang gitu haha!!!"

Zain diam, berusaha menetralkan apa yang ia lihat dan ia dengar. Tadi anara murka dan pergi bersama givano. Dan kini cewe ini kenapa balik?

"maksud lo apa? "suara zain sudah kembali normal angkuh dan dingin.

"Memangnya apa? Gue kan cuman prank lo doang whahahaha!!!! Gila frustasi ya mas? Takut kehilangan ya? Kan ada sih mas lagu nya."

"Gak lucu! "

"yah ngambek! Yaudah gue pergi nih.. Dadah mas suami..."

Tak di hiraukan!

"ck! Lama bats sih istri kecil ngambil dompet nya" ujar givano kesal.

"jadi tadi itu cuma akting? " Tanya zain. Dan di jawab berbarengan oleh givano dan anara.

"IYA! "

"Sial! Tetep gak gue izinin lo pergi" umpat zain.

"heh zain, istri lo punya utang sama gue! " zain mengeryitkan dahi dan menatap anara yang sudah entah kemana.

"utang apa? Berapa?"

"janji ngedate sama gue lah"

"lo gausah macem-macem! "

"jadi di izinin nih mas suami? " teriak anara dari atas tangga. Zain menganguk kemudian mendekati anara yang tengah berjalan.

"tadi beneran gak marah kan? " Anara tersenyum, senyum sayu lebih tepat nya.

"engak mas suami.. Aku izin pergi yah" percaya atau tidak, tapi zain tersenyum kecil melihat tingkah patuh anara yang mengemaskan. Dengan tekun anara mencium tangan kanan zain.

"weh... Weh... IKAN ASIN! IKAN ASIN EH GA DENG RUMPUT LAUT! RUMPUT LAUT NYA KAKAK!! " goda givano dengan nada jengkel dan cemburu jadi satu.

"Apasih lo vano gangu! Mas suami gamau cium kening aku? "tawar anara manja, senyum manis ia tampilkan semakin membuat givano gigit baju termakan iri yang mendalam.

"WOI ADA GUE WOI!!! " zain melirik remeh givano kemudian mulai mecium kening anara sekilas.

Cup

ANJAY!!!!

"ANJIR!!! GAK TERIMA GUE!! HEH OSIS BELAGU HARAM WOII" protes givano,tapi tak di hiraukan zain.

"udah sah kelesss!!! " jawab anara kemudian berjalan mendekati givano.
"udah lah ayok! Lo banyak drama di rumah gue vano"

"heh yang banyak drama itu lo bedua"

"bodo amat ayok patno!!!" anara dengan cepat menarik givano keluar dengan akal-akalan menghilangkan wajah tomat yang merona dipipi nya.

"lo blushing? Karna di cium zain? Cihhh cemburu gue"

"hahaha iri bilang"

"GUE IRIII... puas? "

"puas dong! Haha jadi kita mau kemana? "

"KITA? LO AJA KALI!!!"

BANGSAT!

"yaudah gue turun"

"jangan lah! Baperan amat! Kek gatau orang cemburu kek mana? " perkataan givano membuat anara melotot,ia mulai menatap givano yang bermuka masam.

"jujur juga ya lo? Gue kira brandal kayak lo itu bakal sok dingin gitu terus WOAH lo pakek Tuxedo?! WHAHAHA MAU KEMANA SIH OM" ledek anara hal itu membuat mood givano yang ambyar makin buyar.

"gak tau tan, om bingung mau ngajak tante kemana. Hotel. Aja kali ya?"

"Gausah macem-macem lo! "

"udah turun! " perintah givano, sontak anara menoleh ke arah kaca sembari mulut nya yang terganga melihat area tempat di sebrang.

Dengan cepat anara mulai turun dari mobil givano dan menatap cowo itu kesal bukan kagum.

"LO KOK GAK BILANG KALO NGAJAK GUE KETEMPAT GINIAN SIH! LIAT BAJU GUE.... ISH NGAPA PAKEK BAJU TIDUR GUE HUWEEE" Anara menghentak-hentakan kaki nya kesal.

"Diem bisa? Jangan ngehancurin momen romantis ngapa! " kesal givano, susah payah cowo itu mengatur tempat itu agar seromantis mungkin tetapi respon anara memuakan.

Usaha gue sia-sia!

Givano mulai menarik tangan anara agar, berjalan di atas red carpet yang di hiasi lilin aroma di sekeliling tepi. Anara memilih diam sembari berdecak kagum melihat pemandangan laut malam serta bintang-bintang seakan givano siapkan dengan teliti.

Sesampai nya di meja yang di siapkan dengan serapih mungkin, givano mulai menarik kursi anara dan memperlakukan cewe itu dengan sempurna.

"lo lakuin ini semua buat gue? "

"iya... Seengak nya sebelum gue pergi istri kecil... "

"Givano.... " lirih anara.

"ini terlalu sempurna"

"Semua nya untuk kamu sayang.. "
















TBC:(

Author gak akan bosen mengingatkan kalian untuk follow akun author:)
Dan juga, vote dan comment biar semangat author itu MEMBARA!!!
oiya yang sudah nemu cerita ini di noveltoon mana suara nya?

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang