46. dagangan Lyra

115K 9.4K 1.4K
                                    

Yang tadi nya gak bisa buka part ini siapa?

Udah follow akun author belum?

Kalo udah tapi ga bisa kebuka berarti..




























































































Selamat anda kena prank 😂😂😂😂

Biasakan folow ya... Jangan nunggu author bener-bener privat ini cerita:)


––-----






"Telat karena posisi lo udah tergantikan... " lirih anara lesu. Cewe itu menunduk menatap manik mata kecewa milik Zain.

Deg

"Siapa dia?" tanya Zain. Anara merapatkan bibir nya erat, tangan nya terulur untuk mengelus rambut hitam Zain dan beberapa lebam yang masih memar.

"Givano" ucap Anara, Zain mengepalkan tangan nya kuat. Ia berusaha memberontak pada situasi ini. Anara itu milik nya anara itu istri nya!

Zain menekuk kepala nya di atas pangkuan Anara, berusaha menyembunyikan wajah menyedihkan milik nya.

"Gue... Iklass... Givano berhak. Jaga dia Nar, dia sendiri.. Penyakit nya... Sering kabuh setiap malam" gumam Zain serak, Anara terdiam, mata nya menerawang dengan jelas keadaan Givano selama ini.

"Jadi... Lo tau penyakit nya Zain?"

"Hm... Gue setuju kalo lo mau pisah sama gue.. Tapi, Tolong tunggu–"

"Gue gak akan pisah sama lo... " potong Anara cepat, sontak Zain mendongak dengan mata berbinar.

"Tapi... Izinin gue pacaran sama Givano" Binar mata Zain kembali meredup. Cowo itu menganguk pasrah.

Cinta itu tidak harus memiliki kan?

"Iya asalkan lo bahagia" ucap nya lembut, Hati anara bergetar sebab ini untuk pertama kali nya cowo itu mengatakan sehalus itu.

"Lo bener cinta sama gue Zain?" tanya anara lagi.

"Demi Tuhan" Anara mengulum bibir nya gugup, ia berusaha agar tenang sebab mau bagaimana pun cinta pertama itu sulit di lupakan.

"Perjuangin gue... Kayak gue yang perjuangin lo bertahun-tahun" Tantang Anara, Zain menatap Anara lekat. Istri nya ini sedang memberikan nya tantangan agak nya. Tapi Zain tidak bodoh, hati Anara sudah terpikat oleh givano jadi... Untuk apa dirinya berjuang?

Anara tersenyum remeh melihat Zain yang berfikir keras.

"Untuk memperjuangkan gue lo harus mikir lama? Sedangkan gue.... Di detik gue cinta sama lo, gue ga pernah tuh pikir panjang buat perjuangin lo Zain... "

Zain bungkam.

"Diam nya lo ngejawab semua nya... Hahaha l–"

LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang