"Baru pulang?" instrupsi suara dengan nada tak bersahabat, Anara mendongak disana terlihat Zain tengah sibuk dengan hp nya entahlah guratan ekspresi nya menunjukan jika cowo itu tengah khawatir. Tapi menghawatirkan siapa? Anara atau orang lain.
"iya..." jeda sebentar, Anara nampak tak bersemangat hingga Zain mengalihkan pandangan ke arah dirinya. Sontak Anara tersenyum.
Teryata zain peka juga!
"Zain... Khawatir? Khawatirin Anara atau Lyra?" tanya anara bermaksud menyindir. Zain yang merasa tersindir pun menatap Anara tajam.
"Maksud lo apa?"
"Siapa first love nya Zain? Anara atau Cewe lain?"
"Lo ngomong apa sih?!"
"Kenapa Zain egois?"
"Anara masuk kamar Tidur!"
"Jujur sama gue! Lo nikahin gue karena kasian atau karena sayang?"
"Kasian karena lo yatim piyatu Puas lo!" jawab Zain lantang, Hati Anara terasa tercubit namun cewe manis itu menerbitkan senyum hangat nya untuk Zain.
"zain gak pernah suka sama Anara?" tanya anara lirih.
Zain bungkam.
Senyum miring tercetak jelas di wajah anara. dengan sahabat nya sendiri zain begitu apalagi dirinya yang hanya sebatas Hama di kehidupan cowo itu.
"Gausah gitu deh zain, santai aja kek biasa... Lagian biasa nya mulut kotor lo gak bisa di control" sindir Anara santai, terbesit satu ide licik di otak nya.
Bagiamana jika pemeran utama menjadi tokoh antagonis? Ahh, itu menarik juga. Jadi Anara harus menjalankan aksi move on kepada cowo egois nan bajingan ala Zain aldebaran ini.
"Lo kenapa? Si brandal itu ngomong apa sama lo?" tanya Zain penasaran, yah nama nya juga manusia. Anara memutar bola mata nya malas dan melangkah menuju kamar nya tanpa menjawab pertanyaan suami nya itu.
"Anara!" pangil Zain, jika dulu Anara akan bersemangat namun sekarang Tidak! Givano benar. Zain itu tidak serius.
Ia membuka handle pintu kamar nya, dan menatap malas jarak antar dirinya dan KASURR!!!. dengan energi yang tersisa anara berlari dan membanting tubuh nya di pulau empuk itu.
Sorot mata nya menerawang jauh masa depan nya nanti. Apa dia harus rela Zain bersama cewe lain nanti nya? Itu seperti keajaiban aneh karena dari dulu tidak ada yang berani mendekati suami nya itu karena keganasan yang Anara punya. selain suka hujat Anara juga suka maen kekerasan.
Ya begitulah, ia hanya perlu mengenal lebih jauh cewe seperti apa sih Lyra itu. Besok Anara harus bangun pagi untuk memulain aksi licik nya.
Cklek
Anara yakini itu adalah Zain. Dengan posisi terlengkup di atas kasur Anara mulai memejamkan matanya, tapi dia tidak tidur hingga ia merasakan Zain tengah berbaring di sebelah nya.
Zain menatap nanar tubuh anara yang memungungi nya, tangan nya terulur untuk menarik Jas yang di yakini milik givano itu yang masih menempel di tubuh istri nya.
Setelah membuang asal jas milik mantan sahabat nya itu Zain mulai menarik tubuh Anara kedalam dekapan nya dan mengusap pelan surai panjang gadis itu.
"Maafin gue... " gumam Zain pelan, ia pikir Anara sudah tidur.
"pas lo nanya gue suka sama lo apa engak? Gue suka tapi hanya sebatas temen masa kecil. Dan tugas gue menjaga dan menyangi lo sebagaimana nya kakak untuk adik" Anara meremas jari nya kuat, tak tahan mendengar kelanjutan dari tiap bait kata yang di lontarkan oleh Zain.
"Gue bajingan Anara. Gue gak pantes lo sukai sefanatik itu. Mungkin Givano udah cerita semua nya. Dan itu bener, tolong jangan berfikir kalau gue nikahin lo untuk balas dendam ke brandal itu. Gak sama sekali karena gue sayang lo sebagai abang lo"
Abang ya?
"tapi gue janji. Gue bakal berubah... demi hubungan kita"
Ucapan zain selesai bersamaan deru nafas nya yang teratur. Anara membuka mata nya dan menatap wajah tampan Zain.
"lo telat kalo mau berubah sekarang.."
Tbc!
Hai!
Apa kabar?
Masih nunggu cerita ini kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE IN BRANDAL SCHOOL(TERBIT)
HumorTersedia lengkap di novel dan aplikasi Dream "ANARA!!!BIBIR LO ENAK! DAN ITU PUNYA GUE!" "DI MIMPI LO!" "Di mimpi gue beda lagi, lo jadi istri gue" "ck, hormatiin gue sebagai guru lo givano! " "gue bakal hormatin lo jadi istri gue!" ***** Anara la...